Variasi Temperatur Dan Waktu Destilasi terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Rendemen Air Laut Menggunakan Pemanas Elektrik

  • Muhammad Rusdi Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
  • Amprin Amprin Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
  • Kahar Kahar Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
Air Laut, Destilasi, Pemanas Elektrik, Rendemen, Sifat Fisik, Sifat Kimia

Abstrak

Sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami krisis air bersih (air tawar). Penyediaan air bersih bagi seluruh lapisan masyarakat masih merupakan satu masalah besar di Indonesia, sehingga perlu pengolahan air laut menjadi air bersih dengan sIstem destilasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021, bertempat di Laboratorium Teknik Sumber Daya Lahan dan Air, Program Studi Teknik Pertanian, Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur dan Laboratorium Kualitas Air Universitas Mulawarman. Penelitian bertujuan mengetahui sifat fisik, kimia, dan rendemen air laut dengan variasi temperatur dan waktu destilasi menggunakan pemenas elektrik. Hasil destilasi yang diperoleh dari pengujian lapangan dan uji laboratorium terdiri dari analisis sifat fisik, kimia, dan rendemen. Parameter kualitas air yang diuji dalam penelitian ini yaitu warna, rasa, bau, pH, COD, DO, sulfat dan salinitas. Berdasarkan penelitian diketahui analisis air secara fisik (tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau) telah memenuhi standar batas maksimum yang ditentukan. Analisis air secara kimia pH, DO, salinitas, sulfat telah memenuhi standar maksimum yang diperbolehkan (pH 6,511-6,894 mg/L, DO 4,035-4,983 mg/L. Kandungan sulfat 0,387-4,365 mg/, dan salinitas 0 (stabil), kecuali COD tidak memenuhi standar maksimum yang diperbolehkan (COD 19,767-55,574mg/L). Variasi temperatur dan waktu destilasi menyebabkan perbedaan terhadap nilai volume hasil destilasi. Semakin tinggi temperatur dan waktu destilasi, maka rendemen yang dihasilkan semakin besar. Rendemen terkecil terdapat pada temperatur 100oC, dan waktu 30 menit (T1W1) sebesar 31,5%. Sedangkan rendemen terbesar terdapat pada temperatur 200oC, dan waktu 90 menit (T3W3) sebesar 82,8%.

Download

Belum ada

Referensi

Amri, K., Muchlizar, & Ma’mun, A. (2018). Variasi Bulanan Salinitas, pH, Dan Oksigen Terlarut Di Perairan Estuari Bengkalis. Majalah Ilmiah Globë, 20(2), 57–66. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24895

Astuti, N. (2014). Penyediaan Air Bersih Oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur. EJournal Administrasi Negara, 3(2), 678–689.

Atima, W. (2015). Bod Dan Cod Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science & Education, 4(1), 83–93. https://doi.org/10.33477/bs.v4i1.532

Daroni, T. A., & Arisandi, A. (2020). Analisis BOD (Biological Oxygen Demand) Di Perairan Desa Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan. Juvenil, 1(4), 558–566. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i4.9037

Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Suwito, Maury, H. K., & Alianto. (2018). Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35–43. https://doi.org/10.14710/jil.16.1.35-43

Iqbal, S., Sukmawaty, Putra, G. M. D., & Setiawati, D. A. (2019). Analisis Kinerja Alat Desalinasi Air Laut Penghasil Air Tawar dan Garam dengan Menggunakan Tenaga Surya. Jurnal Agrotek Ummat, 6(1), 29. https://doi.org/10.31764/agrotek.v6i1.988

Jasman, & Jusran, M. (2019). Modifikasi Alat Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih. Jkl, 9(1), 1–9.

Khotimah, H., Anggraeni, E. W., & Setianingsih, A. (2017). Karakterisasi Hasil Pengolahan Air Menggunakan Alat Destilasi. Jurnal Chemurgy, 1(2), 34–38. https://doi.org/10.30872/cmg.v1i2.1143

Megawati, C., Yusuf, M., & Maslukah, L. (2014). Sebaran kualitas perairan ditinjau dari zat hara, oksigen terlarut dan pH di Perairan Selat Bali bagian selatan. Jurnal Oseanografi., 3(2), 142–150. Retrieved from ownload.portalgaruda.org/article.php?article=156301&va

Musli, V., & Fretes, R. de. (2016). Analisis Kesesuaian Parameter Kualitas Air Minum Dalam Kemasan Yang Dijual Di Kota Ambon Dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Arika, 10(1), 57–74.

Nababan, G. R. J. (2018). Penentuan Kadar Sulfat Dalam Air Sumur Bor Dan Air Filter Medan Permai Dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer Portable DR-2010. Tugas akhir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nicolay, X. (2006). Odors in the Food Industry. In K. Kristbergsson (Ed.), Odors in the Food Industry. https://doi.org/10.1007/978-0-387-34124-8

Nova, S. M. K., & Misbah, M. N. (2012). Analisis Pengaruh Salinitas dan Suhu Air Laut Terhadap Laju Korosi Baja A36 pada Pengelasan SMAW. Jurnal Teknik Its, 1(1), 75–77. https://doi.org/ISSN: 2301-9271

Noya, Y. (2014). Teknologi Tepat Guna Mengubah Air Laut Menjadi Air Tawar. Seminar Nasional Basic Science VI F-MIPA UNPATTI. Sains Membangun Karaketer Dan Berpikir Kritis Untuk Kesejahteraan Masyarakat, Ambon 07 Mei 2014, 1–12. Ambon: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura.

Patty, S. I. (2013). Jurnal Ilmiah Platax DISTRIBUSI SUHU , SALINITAS DAN OKSIGEN TERLARUT DI PERAIRAN KEMA , SULAWESI UTARA 1 Distribution Temperature , Salinity And Dissolved Oxygen In Waters Kema , North Sulawesi Jurnal Ilmiah Platax. Ilmiah Platax, 1(3), 148–157.

Pemerintah Republik Indonesia (PP). (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

Permenkes RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Permenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32/Menkes/Per/IX/2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). (2004). SNI 06-6989.11-2004 Tentang Air dan Air Limbah – Bagian 11: Cara Uji Derajat Keasaman (pH) dengan Menggunakan Alat pH Meter. Jakarta: BSNI.

Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). (2009). Standar Nasional Indonesia 6989.2:2009 Tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2 : Cara uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand/COD) dengan Refluks Tertutup secara Spektrofotometer. Jakarta: BSNI.

Tambunan, F. S., Edisar, M., & Junandi, M. (2015). Destilasi Air Laut Menggunakan Pemanas Matahari Dengan Reflektor Cermin Cekung. JOM FMIPA, 2(1), 116–122.

Taqwa, B. B., Rosalina, R., & Ramza, H. (2020). Perancangan Alat Proses Distilasi Air Laut Menggunakan Pemanas Elektrik. Prosiding Seminar Nasional Teknoka Ke 5 FT UHAMKA, Jakarta 28 November 2020, 5(2502), 204–214. https://doi.org/10.22236/teknoka.v5i.327

Wulan, A. I. S. (2005). Kualitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga Di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Yulis, P. R., Desti, & Febliza, A. (2018). Analisis Kadar DO, BOD, dan COD Air Sungai Kuantan Terdampak Penambangan Emas Tanpa Izin. Jurnal Bioterdidik Wahana Eksperisi Ilmiah, 6(3), 1–11.
Diterbitkan sejak
22-12-2021
Rekomendasi Sitasi
Rusdi, M., Amprin, A., & Kahar, K. (2021). Variasi Temperatur Dan Waktu Destilasi terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Rendemen Air Laut Menggunakan Pemanas Elektrik. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2), 201-214. https://doi.org/10.36084/jpt.v9i2.332

Artikel Terkait