Jurnal Pertanian Terpadu http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt <p>Jurnal Pertanian Terpadu memuat hasil penelitian bidang pertanian dalam skala luas yang mencakup bidang agroteknologi, kehutanan, kelautan, perikanan, agribisnis serta peternakan.</p> id-ID <p>&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons"></a><br>Ciptaan disebarluaskan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional</a>. Pemegang <a title="hak cipta" href="http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/Copyright">hak cipta</a> adalah penulis sesuai dengan <a title="hak cipta" href="http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/Copyright">ketentuan</a> yang berlaku.</p> <p>&nbsp;</p> jpt@stiperkutim.ac.id (Jurnal Pertanian Terpadu) lppm@stiperkutim.ac.id (LPPM Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur) Sen, 30 Jun 2025 00:00:00 +0700 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Pemanfaatan Pupuk Organik Cair (Eco Enzyme) dan AB Mix Pada Larutan Nutrisi Dalam Budidaya Selada Hidroponik http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/574 <p>Permintaan sayuran sehat yang terus meningkat mendorong pengembangan budidaya hidroponik sebagai solusi pertanian efisien, terutama di lahan sempit. Selada (Lactuca sativa L.), sebagai salah satu komoditas hortikultura unggulan, memiliki potensi besar dalam sistem hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi pupuk AB Mix dan Eco Enzyme terhadap pertumbuhan tanaman selada dalam sistem hidroponik wick. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial dengan faktor dosis pupuk AB Mix (200, 300, 400 ppm) dan konsentrasi Eco Enzyme (1:1000, 2:1000, 3:1000). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, bobot segar daun dan akar, luas daun, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan E3A0 (Eco Enzyme 3:1000 + AB Mix 200 ppm) memberikan hasil terbaik pada semua parameter pertumbuhan, termasuk tinggi tanaman (13,5 cm), jumlah daun (42,67 helai), dan bobot segar daun (51,33 gr). Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi Eco Enzyme dan AB Mix secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan selada sekaligus mengurangi kebutuhan pupuk anorganik, menjadikannya alternatif ramah lingkungan yang ekonomis untuk budidaya hidroponik skala rumah tangga.</p> Faisal Usman, Sukriming Sapareng, Yasmin Yasmin ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/574 Kam, 22 Mei 2025 06:58:16 +0700 Status Kesuburan Berdasarkan Fitoplankton Di Perairan Danau Waren, Tual http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/602 <p>Danau Waren merupakan perairan lotik di Kota Tual, memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi, habitat flora-fauna akuatik, siklus hidrologi dan sebagai area pemijahan serta pertumbuhan ikan. Namun, aktivitas manusia seperti pembuangan limbah domestik dan kegiatan wisata meningkatkan unsur N dan P yang memicu eutrofikasi juga memberikan pengaruh pada memburuknya kualitas air, perubahan komposisi fitoplankton, dan terganggunya rantai makanan. Komposisi dan kelimpahan fitoplankton dapat menggambarkan status trofik perairan (oligotrofik, mesotrofik, dan eutrofik). Oleh karena itu, pemantauan kesuburan perairan melalui analisis fitoplankton dan tingkat pencemaran organik menjadi penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan ekologi, khususnya bagi sektor perikanan. Pengambilan sampel plankton dilakukan di lima stasiun berbeda sebanyak tiga kali pengamatan dengan periode dua minggu sekali. Sampel plankton yang diperoleh dari <em>plankton net</em> diberikan lugol 2-3 tetes sebagai preservasi, kemudian diamati dibawah mikroskop dengan menggunakan <em>Sedwick-Rafter Counting Cell</em> (SRC). Hasil analisis plankton menjelaskan bahwa Danau Waren memiliki status kesuburan eutrofik (IN = 7,7) dan terindikasi cemaran bahan organik (IP = 15). Ekosistem perairan berada dalam kondisi stabil dan memiliki kemampuan resiliensi baik, dengan tidak adanya dominansi jenis plankton tertentu, yang terdeskripsikan dari indeks keanekaragaman sedang (fitoplankton 1,7096 – 2,3044; zooplankton 0,8587 – 1,6406), indeks keseragaman tinggi (fitoplankton 0,9006 – 0,9610; zooplankton 0,7156 – 1,0194), dan indeks dominansi yang rendah (fitoplankton 0,1070 – 0,2039; zooplankton 0,2093 – 0,4793). Kondisi ini didukung dengan parameter fisika kimia air sesuai baku mutu untuk kehidupan biota air tawar, yaitu suhu&nbsp; (30 – 32<sup>o</sup>C), pH (8,2 – 8,6), DO (4 – 6,5 mg/L), dan kecerahan (80&nbsp; – 130 cm).</p> Endang Sri Utami, Henny Fitrinawati ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/602 Rab, 04 Jun 2025 07:15:54 +0700 Strategi Pengembangan Petani Milenial Di Kabupaten Cilacap http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/593 <p>Kualias sumber daya manusia menjadi salah satu pendukung keberhasilan pembangunan pertanian. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian adalah ketersediaan sumber daya manusia yang semakin berkurang. Penumbuhan petani milenial merupakan upaya keberlanjutan pertanian dan menarik generasi muda berperan aktif di sektor pertanian. Penelitian bertujuan mendreskripsikan karakteristik petani milenial dan mendesain strategi pengembangan petani milenial di Kabupaten Cilacap. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis swot. Karakteristik petani milenial dalam penggunaan teknologi bahwa teknologi sangat mendukung dalam aktivitas pertanian. Kompetensi petani milenial adalah bekal dalam berusaha tani. Riwayat pekerjaan sebelum menjadi petani milenial menjadi pertimbangan generasi milenial dalam pengambilan keputusan menjadi petani milenial. Hasil analisis IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa faktor internal kekuatan dalam pengembangan petani milenial di Kabupaten Cilacap antara lain tanggap terhadap teknologi dan mandiri, sedangkan faktor kelemahannya adalah kepemilikan aset yang rendah, sikap persepsi negatif dan sikap malas. Faktor peluang dalam EFAS dalam pengembangan petani milenial di Kabupaten Cilacap antara lain kemajuan teknologi dan informasi komunikasi, dukungan pemerintah dan aparat pendukung serta&nbsp; peluang pasar yang luas. Sedangkan faktor ancaman meliputi adanya perubahan iklim dan serangan hama penyakit, regulasi yang tidak mendukung, harga produk pertanian yang fluktuatif dan tawaran pekerjaan di kota yang menarik. Strategi dalam pengembangan petani milenial antara lain program smart farming,pelatihan digital marketing pertanian dan bantuan hibah permodalan.</p> Fathurahman Fathurahman, Hariyadi Hariyadi, Novie Andri Setianto, Tyas Retno Wulan, Lilik Kartika Sari ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/593 Kam, 05 Jun 2025 08:15:08 +0700 Efektivitas Bakteri Fotosintetik Rhobac dalam Meningkatkan Kualitas Air pada Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/610 <p>Budidaya ikan lele dalam kolam terpal menghadapi tantangan utama dalam pengelolaan kualitas air, terutama akibat akumulasi senyawa toksik seperti amonia, nitrit, dan limbah organik. Salah satu pendekatan ramah lingkungan yang potensial untuk mengatasi permasalahan ini adalah penggunaan bakteri fotosintetik (PSB). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas bakteri fotosintetik Rhobac dalam meningkatkan kualitas air pada sistem budidaya ikan lele di kolam terpal. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan dua perlakuan, yaitu kolam A yang diberi kultur bakteri PSB dan kolam B tanpa perlakuan bakteri. Parameter yang diamati mencakup amonia, nitrat, nitrit, oksigen terlarut, dan hidrogen sulfida, dengan pengukuran dilakukan di awal dan akhir masa budidaya selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolam dengan perlakuan PSB mengalami penurunan kadar amonia dari 0,05 mg/L menjadi 0,03 mg/L, sementara kadar nitrat meningkat sebagai indikasi proses nitrifikasi aktif. Kualitas air di kolam PSB tetap berada dalam batas aman dan mendukung pertumbuhan ikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan PSB efektif dalam memperbaiki kualitas air dan mendukung budidaya ikan lele secara lebih berkelanjutan.</p> Anshar Haryasakti, Rudiyanto Rudiyanto, Kaharuddin Kaharuddin, Muhammad Hirwan Wahyudi ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/610 Kam, 05 Jun 2025 08:24:52 +0700 Model Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kecil Menengah Produk Pupuk Organik (Studi Kasus Usaha Pupuk Organik Bena Tani Cerdas) http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/591 <p>UKM Bena Tani Cerdas merupakan produsen pupuk organik yang telah mengimplementasikan berbagai bentuk dan fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnisnya sejak awal 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model komunikasi bisnis yang diterapkan berdasarkan bentuk dan fungsi komunikasi, serta menganalisis hambatan komunikasi yang dihadapi oleh pelaku usaha. Penelitian dilaksanakan pada November 2023 hingga Februari 2024 di Kelurahan Budaya Pampang, Kota Samarinda. Informan dalam penelitian ini terdiri atas satu produsen pupuk organik dan sepuluh konsumen, yang meliputi tiga mitra kerja dan tujuh pengguna akhir, dengan teknik purposive sampling untuk produsen dan snowball sampling untuk konsumen. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi yang digunakan mencakup model linier (100%), interaksional (60%), dan transaksional (40%), dengan dominasi model linier. Bentuk komunikasi yang paling banyak digunakan adalah komunikasi verbal dan melalui media (masing-masing 80%). Fungsi komunikasi yang paling dominan adalah fungsi informatif (100%), diikuti oleh fungsi persuasif (60%) dan kerjasama (40%). Hambatan komunikasi yang dihadapi meliputi hambatan penyampaian, fisik, semantik, dan sosial. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi komunikasi yang adaptif untuk meningkatkan efektivitas interaksi bisnis di sektor UKM pertanian organik.</p> Firda Juita, Midiansyah Effendi, Agwin Beckham Rannu ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/591 Jum, 13 Jun 2025 13:12:04 +0700 Pengelolaan Bioenergi Berbasis Kayu Lokal: Integrasi Kajian Teknis dan Sosial di Wilayah Perbatasan Indonesia–Timor Leste http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/609 <p>Ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap kayu bakar sebagai sumber energi utama masih tinggi akibat keterbatasan akses energi modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi bioenergi dari tiga jenis kayu lokal yang umum digunakan masyarakat di Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, yaitu Lamtoro (Leucaena leucocephala), Jati (Tectona grandis), dan Asam (Tamarindus indica). Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui kadar air dan kadar abu sebagai indikator efisiensi pembakaran. Observasi dan wawancara dilakukan untuk menggali praktik masyarakat dalam pengumpulan dan penyimpanan kayu bakar. Hasil menunjukkan bahwa ketiga jenis kayu memiliki kadar air yang rendah (&lt;8%), dengan kayu Asam memiliki kadar air terendah sebesar 7,57%. Dari sisi kadar abu, Lamtoro menonjol sebagai yang paling efisien dengan kadar abu hanya 1,3%, diikuti Jati (2,355%) dan Asam (4,725%). Masyarakat menggunakan metode penyimpanan kayu yang adaptif terhadap kondisi lingkungan, seperti menyimpan kayu di bawah rumah panggung dan di atas para-para dapur untuk mempercepat proses pengeringan. Temuan ini menunjukkan bahwa pengelolaan bioenergi berbasis kayu lokal memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif energi berkelanjutan di wilayah perbatasan, terutama jika didukung oleh edukasi teknis dan kebijakan konservasi yang tepat.</p> Maria Y. R. Kehi, Jemmy Jonson Sula Dethan, Jonathan E. Koehuan, Arlindo U. S. Kette ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/609 Sel, 17 Jun 2025 05:37:42 +0700 Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Pemberian Mikoriza dan Biochar Padi di Lahan Pasir http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/606 <p>Lahan pasir memiliki potensi besar yang dapat digunakan sebagai lahan budidaya hortikultura. Namun lahan pasir memiliki banyak faktor pembatas, salah satunya adalah rendahnya kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dari pengaruh pemberian mikoriza dan biochar padi terhadap pertumbuhan dan hasil dari tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2023 – Februari 2024 di lahan pasir Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis mikoriza 0 g/tanaman (M1), 3 g/tanaman (M2), dan 5 g/tanaman (M3). Faktor ke dua dosis biochar padi 0 ton/ha (S1), 6 ton/ha (S2), dan 12 ton/ha (S3). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji anova serta dilanjutkan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza 5 g/tanaman (M3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering konsumsi per rumpun, bobot umbi kering konsumsi per petak, bobot brangkasan segar dan bobot brangkasan kering. Sedangkan Biochar padi dosis 12 ton/ha (S3) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah umbi per rumpun. Pada interaksi kombinasi terhadap dua perlakuan berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 5 MST, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering konsumsi per rumpun dan bobot umbi kering konsumsi per petak.</p> Nindya Arini, Khairul Anwar, Alwi Yusuf Abdillah ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/606 Sel, 17 Jun 2025 06:46:27 +0700 Pengaruh Perbedaan Warna Fosfor dan Ketinggian Perangkap Feromon terhadap Tangkapan Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) di PTPN II Tanjung Garbus http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/599 <p>Pada fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), kumbang tanduk (<em>Oryctes rhinoceros</em>) menjadi hama utama yang menyerang kelapa sawit, terutama di area tanaman ulang. Kehadirannya sangat merugikan karena serangga ini berkembang biak pada bahan organik yang sedang mengalami proses pembusukan. Salah satu metode pengendalian yang mendukung program Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah penggunaan perangkap feromon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh warna fosfor pada perangkap feromon dengan variasi ketinggian terhadap jumlah tangkapan kumbang tanduk. Penelitian dilakukan pada Februari–Maret 2023 di Afdeling V Kebun Tanjung Garbus, PT Perkebunan Nusantara II, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah warna fosfor dengan empat perlakuan: kontrol (tanpa warna), biru, hijau, dan merah muda. Faktor kedua adalah ketinggian perangkap feromon dengan tiga variasi: 1,5 meter, 2 meter, dan 2,5 meter, sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi diuji pada tiga blok ulangan, menghasilkan total 36 satuan percobaan. Data dianalisis menggunakan Sidik Ragam (ANOVA), dan apabila terdapat perbedaan nyata, diuji lanjut dengan DMRT pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi warna fosfor dan ketinggian perangkap feromon tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah tangkapan kumbang tanduk (<em>Oryctes rhinoceros</em>).</p> Marsaulina Lumban Raja, Hartini Hartini, Fitria Nugraheni Sukmawati ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/599 Sab, 21 Jun 2025 13:09:10 +0700 Estimasi Energi Tenaga Kerja Manusia dalam Budidaya Tomat Servow dengan Sistem Irigasi Tetes di Nusa Tenggara Timur http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/612 <p>Budidaya tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu kegiatan pertanian yang bernilai ekonomi tinggi dan membutuhkan efisiensi sumber daya, khususnya di daerah dengan keterbatasan air dan tenaga kerja seperti Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi energi atau tenaga kerja manusia yang dikeluarkan pada setiap tahapan budidaya tomat Servow hingga fase vegetatif dengan menggunakan sistem irigasi tetes. Metode yang digunakan meliputi survei, wawancara, observasi lapangan, serta pengukuran denyut nadi sebelum dan sesudah aktivitas. Estimasi energi dihitung menggunakan rumus fisiologis berdasarkan perbedaan denyut nadi, durasi kerja, berat badan, dan umur tenaga kerja. Hasil menunjukkan bahwa tahap perawatan tanaman memerlukan energi tertinggi sebesar 360,49 kkal, diikuti oleh tahap persiapan lahan (229,35 kkal), pemasangan irigasi (148,52 kkal), pengairan (147,00 kkal), dan penanaman (46,04 kkal). Aktivitas berintensitas tinggi seperti pemasangan ajir dan pembersihan gulma menyebabkan peningkatan denyut nadi hingga 40 denyut/menit. Temuan ini menekankan pentingnya penerapan prinsip ergonomi dan manajemen beban kerja dalam sistem pertanian berkelanjutan, serta menunjukkan hubungan signifikan antara intensitas kerja fisik dan pengeluaran energi.</p> Osias Fatin, Jonathan Ebet Koehuan, Jemmy Jonson Sula Dethan, Arlindo U. S. Kette ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/612 Sab, 21 Jun 2025 16:28:09 +0700 Analisis Kualitas Fisik dari Silase Chicory dan Onggok dalam Berbagai Rasio dengan Tambahan EM4 dan Tanin Sebagai Aditif http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/614 <p>Peningkatan produk peternakan membuat peternak mendapatkan tantangan dalam pengefisienan pakan ternak. Pemanfaatan onggok sebagai hasil samping pengolahan tapioka yang kaya akan energi dan chicory sebagai hijauan sumber protein yang disilase dengan tambahan aditif bertujuan untuk saling meningkatkan kualitas nutrien satu sama lain. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau hasil dari campuran bahan tersebut dengan pengamatan kualitas fisiknya, mencakup warna, tekstur, aroma, keberadaan jamur, dan nilai pH. Rancangan acak lengkap dilakukan dengan 6 macam perlakuan yang berbeda, terdiri rasio campuran bahan dasar yang berbeda serta penambahan aditif berupa EM4 dan tanin. Hasil menunjukkan bahwa rasio chicory dan onggok dalam silase berpengaruh signifikan terhadap warna dan tekstur silase, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap aroma dan keberadaan jamur. Penambahan aditif juga mempengaruhi warna silase secara signifikan akibat dari penggunaan EM4, dan berpengaruh tidak signifikan terhadap pH silase karena penambahan tanin yang empengaruhi aktivitas bakteri asam laktat.</p> Ahmad Naufal Jauhari, Rahmat Hidayat, Hendi Setiyatwan, Novi Mayasari, Andi Mushawwir, Muhammad Ariana Setiawan, Yulianri Rizki Yanza ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/614 Sab, 21 Jun 2025 17:40:26 +0700 Profil Pemberitaan Pembangunan Perikanan Dan Kelautan Pada Surat Kabar Kaltim Post Periode 1 Januari – 31 Desember 2024 http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/617 <p>Surat kabar Kaltim Post memuat berita pembangunan perikanan dan kelautan untuk meningkatkan semangat untuk menghasilkan perubahan iklim yang lebih baik. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah metode sensus dengan mengambil seluruh pemberitaan yang terkait dengan berita pembangunan perikanan dan kelautan pada surat kabar Kaltim Post periode 1 Januari 2024 - 31 Desember 2024. Selanjutnya responden kunci terdiri dari 4 orang akademisi, 2 orang perwakilan birokrasi dan 1 orang perwakilan redaktur surat kabar Kaltim Post. Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi (<em>content analysis</em>). Hasil penelitian menunjukkan total frekuensi pemunculan berita adalah 748 artikel dan total volume berita sebanyak 364.749 cmk. Frekuensi pemunculan berita terbanyak pada Bulan Mei yaitu sebanyak 101 artikel dan volume pemunculan berita terbanyak adalah pada Bulan Mei dengan total volume 47.038 cmk. Berita pembangunan perikanan dan kelautan berdasarkan pendapat akademisi dan birokrat adalah dapat dipercaya. Hal ini dilihat dari bahasa yang mudah dipahami, konsep materi berita yang tidak menyimpang dari keilmuan, adanya relevansi dengan data pendukung, sumber berita jelas, tidak ada pencampuran fakta dan opini, keseimbangan penulisan berita, isu pemberitaan yang komprehensif, dan orientasi pemberitaan yang melihat konflik sebagai isu yang kompleks. Surat kabar Kaltim Post memiliki kebijakan pemberitaan tentang pembangunan perikanan dan kelautan yang tidak terfokus pada sektor tertentu untuk diberitakan.</p> Dwi Larasati, Erwiantono Erwiantono, Ismail Fahmy Almadi, Fitriyana Fitriyana, Said Abdusysyahid ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/617 Sab, 28 Jun 2025 10:01:57 +0700 Pengaruh Dosis Pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sorgum Varietas Watar Hammu Miting Nggangga http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/616 <p>Sorgum (<em>Sorghum bicolor L</em>.)&nbsp;merupakan salah satu jenis&nbsp;tanaman&nbsp;serealia&nbsp;yang banyak&nbsp;ditanam&nbsp;di daerah&nbsp;dengan iklim&nbsp;panas dan kering sehingga memiliki adaptasi yang baik. Salah satu jenis sorgum varietas lokal adalah Watar Hammu Miting Nggangga yang berasal dari Sumba Timur, NTT yang diadaptasikan di Kopeng, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (RAK) dan 5 perlakuan dosis N (kontrol; 2,44 g/tanaman; 3,69 g/tanaman; 4,89 g/tanaman; 6,08 g/tanaman) di susun dalam 4 kelompok. Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot brangkasan kering, panjang malai, bobot biji, bobot 100 biji. Dosis N dengan jumlah 3,69 g/tanaman memberikan hasil rata-rata teringgi terhadap tinggi tanaman dengan nilai rata-rata 121,6 cm, bobot biji per tanaman dengan nilai rata-rata 57,27 g, bobot malai ubinan dengan nilai rata-rata 543,16 g, klorofil daun dengan nilai rata-rata 57,27 mg/cm<sup>2</sup>. Dengan hasil ini dosis pupuk N tidak memberikan perbedaan secara nyata untuk varietas sorgum Watar Hammu Miting Nggangga.</p> Marselinus Teduh Pameling, Suprihati Suprihati ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/616 Min, 29 Jun 2025 14:45:10 +0700 Analisis Sistem Agribisnis Sub Sektor Hortikultura Di Kabupaten Mukomuko http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/600 <p>Sektor hortikultura memiliki nilai strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Namun, hingga kini, pengelolaan agribisnis hortikultura, khususnya di daerah potensial seperti Kabupaten Mukomuko, masih menghadapi tantangan seperti inefisiensi rantai pasok, kerugian pascapanen, dan lemahnya adopsi teknologi. Kesenjangan penelitian lokal memperkuat urgensi kajian sistematis ini. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis subsistem agribisnis hortikultura secara terpadu meliputi sarana produksi, budidaya, pengolahan, pemasaran, dan penunjang untuk merancang strategi pengembangan yang berkelanjutan. Metode yang digunakan berupa tinjauan pustaka dengan pengumpulan data sekunder dari BPS dan dinas terkait, disertai evaluasi literatur ilmiah antara 2021–2023. Kriteria inklusi mencakup data hortikultura Kabupaten Mukomuko dan studi relevan agribisnis hortikultura; sedangkan eksklusi mencakup data di luar konteks geografis atau sektor. Analisis menunjukkan fluktuasi luas panen dan produksi, dominasi komoditas cabai keriting dan semangka, serta potensi biofarmaka. Sistem pemasaran masih tradisional, tetapi mulai mengalami modernisasi melalui platform digital. Dukungan penyuluh dan lembaga seperti LKMA cukup aktif, meski literasi digital masih menjadi kendala. Studi ini menyarankan penguatan integrasi antar subsistem, perluasan akses teknologi, dan pemberdayaan kelompok tani sebagai strategi utama pengembangan.</p> Yeni Usna, Gita Mulyasari, M Zulkarnain Yuliarso, Endang Sulistyowati ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/600 Min, 29 Jun 2025 16:55:28 +0700 Identifikasi Penyakit Antraks Pada Sampel Darah Hewan Ruminansia Di UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Di Tuban http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/619 <p>Penyakit antraks tetap menjadi ancaman serius dalam sistem peternakan ruminansia, terutama karena sifat zoonosisnya dan penyebarannya yang cepat. Studi ini menanggapi keterbatasan penelitian lokal terkait deteksi dini antraks di Tuban, Jawa Timur, wilayah dengan aktivitas peternakan intensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan Bacillus anthracis pada darah hewan ruminansia menggunakan metode ulas darah. Penelitian dilakukan pada November 2024 di UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Tuban dengan menganalisis 26 sampel darah. Pewarnaan Giemsa digunakan untuk identifikasi mikroskopis, diikuti pengamatan dengan lensa pembesaran 1000X. Hasil menunjukkan seluruh sampel negatif antraks; tidak ditemukan bakteri Gram positif berbentuk batang atau spora khas Bacillus anthracis. Hasil penelitian &nbsp;menegaskan bahwa metode ulas darah praktis untuk skrining awal, namun terbatas sensitivitasnya dibandingkan PCR. Studi ini memberikan kontribusi penting dalam penguatan deteksi laboratorium veteriner di daerah dan mendorong kebijakan biosekuriti serta edukasi peternak. Keterbatasan mencakup ukuran sampel terbatas dan belum digunakannya konfirmasi molekuler.</p> Sandi Setyawan, Annisa Rahmawati ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/619 Sen, 30 Jun 2025 18:12:25 +0700 Pengaruh Penambahan Tebon Jagung, Ampas Tahu, dan EM4 Terhadap Karakteristik Fisik dan pH Silase Centrosema pubescens http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/621 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan starter EM4, tebon jagung, dan ampas tahu terhadap kualitas fisik dan pH silase <em>Centrosema pubescens</em> (CP). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan lima ulangan, yaitu P1 (100% CP + starter), P2 (50% CP + 50% tebon jagung + starter), dan P3 (50% CP + 50% ampas tahu + starter). Proses fermentasi dilakukan selama 35 hari menggunakan plastik vakum untuk menciptakan kondisi anaerob. Data karakteristik fisik (keberadaan jamur, aroma, warna, dan tekstur) dianalisis menggunakan uji <em>Kruskal-Wallis</em> yang dilanjutkan dengan uji <em>Dunn Test</em> jika terdapat perbedaan signifikan, sedangkan data pH dianalisis dengan ANOVA dan uji lanjut <em>Duncan Test</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap aroma, tekstur, dan pH (p&lt;0,05). Perlakuan dengan ampas tahu menghasilkan pH terendah, sedangkan perlakuan dengan tebon jagung menghasilkan tekstur terbaik dengan karakteristik tidak berlendir dan padat. Seluruh perlakuan menunjukkan skor maksimal pada keberadaan jamur, menandakan tidak adanya pertumbuhan jamur. Namun, warna hijau kecokelatan yang dihasilkan pada semua perlakuan belum memenuhi kategori optimal. Penambahan starter EM4 dengan tebon jagung atau ampas tahu terbukti mampu meningkatkan kualitas silase <em>Centrosema pubescens</em> melalui perbaikan pH, tekstur, dan ketiadaan pertumbuhan jamur, meskipun semua perlakuan menghasilkan warna hijau kecokelatan yang belum optimal.</p> Rizky Aziz Triana, Yulianri Rizki Yanza, Lizah Khairani, Muhammad Ariana Setiawan ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/621 Sen, 30 Jun 2025 18:29:18 +0700 Pengembangan Teknologi Pasca Panen Rumput Laut Berkelanjutan : Analisis Kinerja dan Kelayakan Ekonomi http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/640 <p>Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam budidaya rumput laut, namun terkendala pada tahap pascapanen, khususnya proses pengeringan. Metode pengeringan konvensional yang mengandalkan sinar matahari secara langsung terbukti tidak efisien, bergantung pada cuaca, dan menghasilkan produk berkualitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi teknologi pengering surya hibrida (<em>Solar Dryer Hybrid</em>) sebagai solusi tepat guna untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) rumput laut. Metodologi penelitian meliputi perancangan dan fabrikasi prototipe SDH tipe <em>dome</em> yang mengintegrasikan kolektor surya, sistem konveksi paksa dengan kipas DC, dan pemanas tambahan berbasis biomassa. Kinerja teknis SDH diuji secara komparatif dengan metode pengeringan konvensional (penjemuran terbuka) dan pengering surya aktif (tanpa pemanas tambahan). Parameter yang diukur meliputi laju pengeringan, efisiensi termal, dan kualitas produk akhir serta dilakukan analisis kelayakan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDH mampu mengurangi waktu pengeringan secara drastis menjadi kurang dari 24 jam, dengan efisiensi termal yang jauh lebih tinggi. Kualitas rumput laut kering yang dihasilkan SDH unggul secara signifikan dalam hal kebersihan, warna, dan konsistensi kadar air akhir yang memenuhi standar industri. SDH sangat layak secara finansial dengan NVP (Rp 38,723,458), IRR (176%), Net B/C (1,41) dan Payback Periode (2,6 tahun).</p> Mulyadi Mulyadi, Sulistya Rini Pratiwi, Buyung Romadona ##submission.copyrightStatement## http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/640 Sel, 01 Jul 2025 07:32:24 +0700