Jurnal Pertanian Terpadu
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt
<p>Jurnal Pertanian Terpadu memuat hasil penelitian bidang pertanian dalam skala luas yang mencakup bidang agroteknologi, kehutanan, kelautan, perikanan, agribisnis serta peternakan.</p>Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timurid-IDJurnal Pertanian Terpadu2354-7251<p> <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons"></a><br>Ciptaan disebarluaskan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional</a>. Pemegang <a title="hak cipta" href="http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/Copyright">hak cipta</a> adalah penulis sesuai dengan <a title="hak cipta" href="http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/Copyright">ketentuan</a> yang berlaku.</p> <p> </p>Analisis Usahatani Budidaya Pakcoy Secara Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) Pada Lahan Sempit
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/547
<p>Pertanian menggunakan sistem hidroponik banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pada lahan sempit seperti di kawasan perumahan, salah satunya sistem NFT (<em>Nutrient Film Technique</em>). Pakcoy merupakan salah satu jenis sayuran yang diminati oleh masyarakat luas. Pakcoy bisa dibudidayakan dengan system hidroponik NFT dengan tujuan agar menghasilkan produksi maksimal karena terjaminnya jumlah hara dari nutrisi yang diberikan. Penelitian ini telah dilakukan selama Bulan Maret s.d April 2021 di lahan sempit kawasan perumahan dengan luasan lahan 500 m<sup>2</sup>. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer (dari petani milenial) dan data sekunder (dari literatur dan hasil penelitian yang relevan). Hasilnya menunjukkan bahwa usahatani Pakcoy selama 40-45 hari dengan menggunakan sistem hidroponik NFT layak diaplikasikan dengan nilai B/C rasio > 1 yaitu sebesar 6,20. Adapun biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan instalasi sebesar Rp. 24.130.000 dan dapat dimanfaatkan selama 4 tahun dengan biaya total yang dibutuhkan sebesar Rp. 967.604/panen, keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 660.000/panen.</p>Lilian SafitriSophia Angelina PakpahanYunindah Lestari Lapihu
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712210711610.36084/jpt..v12i2.547Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Permintaan Keripik Labu Menggunakan Metode Regresi Linear Berganda
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/579
<p>UKM di Indonesia masih banyak yang mengalami kesulitan dalam memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Salah satu kelemahan UKM adalah tidak bisa memprediksi permintaan produk, karena terbiasa meramalkan permintaan menggunakan intuisi. Sehingga sering terjadi kekurangan stok produk atau kelebihan stok produk, hal ini juga dialami oleh UKM UD. Dua putra yang memproduksi keripik labu. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan prediksi permintaan produk keripik labu menggunakan konsep <em>data minning</em> dengan metode regresi linier berganda dan alat analisis SPSS. Keluaran dari <em>data minning</em> bisa dipakai untuk memperbaiki pengambilan keputusan dimasa depan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui prediksi permintaan keripik labu UD. Dua Putra adalah teknik prediksi dan estimasi. Performa metode regresi linear berganda yang dibentuk dari data training dan di validasi pada data testing memberikan tingkat akurasi prediksi yang cukup baik. Hasil penelitian ini dapat memberikan solusi kepada UKM UD. Dua Putra agar dapat memprediksi permintaan sehingga tidak lagi mengalami kelebihan produk atau kekurangan produk keripik labu. Hasil regresi linier berganda nilai adjusted R square (R<sup>2</sup>) sebesar 0,994 atau sebesar 99,4% yang berarti hubungan antar variabel dikategorikan sangat kua</p>Cahyuni NoviaDiah Manda Putri Permata SariAtyatus Sholihah LatifahTantri Elevani Putri ErisaAfiyatun Hasanah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712211712810.36084/jpt..v12i2.579Persebaran Burung Gelatik Jawa (Lonchura oryzivora) di Kawasan Karst Gunung Sewu Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/580
<p>Burung gelatik jawa (<em>Lonchura oryzivora</em>) merupakan burung endemik di Pulau Jawa dan Bali. Dulu, burung ini merupakan burung umum dan mudah dijumpai di persawahan di pulau Jawa dan Bali. Burung ini terancam punah akibat adanya perburuan liar dan menyempitnya lokasi persawahan. Populasi gelatik jawa kurang dari 1000 ekor di habitat alaminya (Yuda, 2008). Menurut IUCN, gelatik jawa merupakan spesies terancam punah, masuk dalam CITES appendix II. Observasi perjumpaan burung gelatik jawa ini dilakukan di Kawasan Karst Gunung Sewu. Laporan ini mendokumentasikan perjumpaan gelatik jawa (<em>Lonchura oryzivora</em>) di Kawasan Karst Gunung Sewu Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juli 2023 – Juli 2024 agar dapat diketahui persebarannya. Ada 12 (dua belas) area perjumpaan gelatik jawa yaitu Luweng Jothak, Tebing Mandung, Goa Maria Tritis, Song Gobar, Song Gilap, Goa Ngeleng, Luweng Ombo, Goa Rengga, Song Towo, Song Lebengan, Song Tlogo Ciut, Desa Giring Paliyan. Dari 12 (dua belas) area perjumpaan tersebut, 8 (delapan) diantaranya merupakan area perjumpaan baru yaitu Song Gilap, Goa Ngeleng, Luweng Ombo, Goa Rengga, Song Towo, Song Lebengan, Song Tlogo Ciut, Desa Giring Paliyan</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Endemik, Gelatik jawa<em>, </em>Perjumpaan, Persebaran, Populasi, Spesies terancam punah,</p>Puji LestariHary SusantoTugimayanto TugimayantoTaufan KharisWahyu NoviantoIndrijo Santosa
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712212914010.36084/jpt..v12i2.580Analisis Faktor Faktor yang Memempengaruhi Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/572
<p>Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Peneliti memilih lokasi tersebut karena lokasi tersebut memiliki potensi sebagai penghasil Padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai bulan Maret 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi yang berjumlah 1.181 orang petani yang berada di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak propossional sebesar 15% yang tersebar di berbagai desa di Kecamatan Malili. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan standar error 15 persen sehingga jumlah responden yang ditetapkan sebesar 43 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa besaranya nilai pendapatan bersih yang di terimah petani padi sawah di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur sebesar 30.164.767/Ha/Musim Tanam dengan total biaya sebesar 9.035.233/ha/Mt sedangkan nilai R/Cratio nya sebesar 4,34 ini artinya bahwa setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1 akan mendapatkan Keuntungan sebesar Rp. 4,34.</p>Ketut PerwataNaima HarunaYasmin Yasmin
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712214115010.36084/jpt..v12i2.572Analisis Pendapatan dan Tingkat Keuntungan Usaha Ikan Asin di Desa Ngayau Kecamatan Muara Bengkal
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/575
<p>Desa Ngayau berada di Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu daerah penghasil ikan air tawar. Melimpahya ikan hasil tangkapan masyarakat terutama pada musim tertentu berdampak pada turunnya harga serta tingginya resiko kerusakan sehingga perlu dilakukan pengawetan yang salah satunya adalah ikan asin kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan tingkat keuntungan berdasarkan nilai R/C ratio yang diterima oleh pelaku usaha ikan asin di Desa Ngayau Kecamatan Muara Bengkal. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2022 di Desa Ngayau Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur. Responden yang digunakaan sebanyak 15 pelaku usaha ikan asin. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis pendapatan dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pelaku usaha ikan asing kering di desa Ngayau Kecamatan Muara Bengkal sebesar Rp. 909.161/bulan dan nilai R/C ratio sebesar 2,7 yang berarti bahwa usaha tersebut menguntungkan</p> <p> </p>Ayu Andriani SaputriNursida NursidaJuraemi Juraemi
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712210.36084/jpt..v12i2.575Pemberdayaan Petani Padi Melalui Implementasi Program READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative)
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/573
<p>Lokasi penelitian ini di Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara. Peneliti tertarik untuk meneliti, di Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, karena ada dua desa yang merupakan salah satu yang terpilih untuk wilayah pengembangan program READSI dan akses menuju lokasi kecamatan sangat mudah dijangkau oleh peneliti. Selain itu, sebagian besar penduduknya memiliki penghasilan dari pertanian sehingga dengan adanya Program Rural Empowerment And Agricultural Development Scaalling-Up Intiative (READ-SI) diharapkan dapat membantu menggembangkan Perekonomian di Desa Mukti jaya dan Desa Lara. Penelitian ini akan dilkasnakan pada bulan Desember 2023 sampai dengan Pebruari 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implemetasi Program Readsi di Kecamatan baebunta Selatandalam pemberdayaan petani melalui empat komponen yaitu Pembangunan Pertanian dan mata pencaharian pedesaan, Peningkatan Pelayanan Penyuluhan Pertanian, Kebijakan (policy), Dukungan pengelolaan program (strategy development support). Melalui berbagai komponen ini, READSI bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. Dampak program Readsi terhadap pemberdayaan petani di tinjau dari aspek produksi dan pendapatan usahatani padi melalui kegiatan sekolah lapang yaitu terjadinya peningkatan produksi rata-rata 1,1 ton/ha/mt/GKP dan apabila di setarakan dengan nilai uang akan berjumlah Rp. 6.160.000 bila harga rata-rata gabah kering panen Rp. 5.600/kg</p>Darwin DarwinAkmal AkmalYasmin Yasmin
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712210.36084/jpt..v12i2.573Studi Keberlanjutan Sistem Pertanian Organik (Studi Kasus Petani Padi di Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur)
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/570
<p>Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini, berperan sebagai landasan atau dasar penelitian untuk menguji hipotesis yang kemudian diperkuat dengan data kualitatif. Data kualitatif berfungsi untuk menjelaskan atau memperkuat fakta yang tidak bisa dijelaskan secara kuantitatif. Data kualitatif juga bertujuan untuk menjawab perumusan masalah penelitian yang bersifat mendalam, yaitu perumusan masalah ketiga dalam penelitian ini. Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur dengan waktu selama 3 (tiga) bulan , mulai bulan September sampai bulan Nopember Tahun 2023. populasi petani organik di Kecamatan Wasuponda berjumlah 21 apabila populasi petani organik kecil maka keselurhan populasi di jadikan sampel sehingga pengambilan sampel dilkukan secara sensus artinya semua populasi terpilih menjadi sampel yaitu berjumlah 21 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi keberlajutan sisitem pertanian organaik budiaya padi di Kecamatan Wasuponda kabupaten Luwu Timur di lihat pada aspek dimensi ekologi berada pada kondisi sangat berlanjut, dimensi Ekonomi berada pada kondisi berlanjut dan dimensi sosial budaya juga berada pada kondisi sangat berlanjut.</p>Jasmaniar JasmaniarNaima HarunaYasmin Yasmin
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712210.36084/jpt..v12i2.570Perilaku Adaptasi Kangkareng Perut-Putih (Anthracoceros albirostris) di Kawasan Pemukiman Tanjung Bara, Kutai Timur, Kalimantan Timur
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/581
<p>Kangkareng perut-putih/KPP (<em>Anthracoceros albirostris</em>) dikenal toleran terhadap hutan terdegradasi dan habitat terbuka. KPP bersifat omnivora dan cenderung frugivora dengan buah <em>Ficus spp.</em> sebagai pakan utama. KPP membantu menebar biji tumbuhan sehingga berperan penting bagi keseimbangan ekosistem hutan. KPP bersama anggota famili Bucerotidae lainnya termasuk satwa dilindungi secara nasional maupun internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku adaptasi KPP di Kawasan Pemukiman Tanjung Bara, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jenis data pada penelitian secara garis besar terdiri atas data populasi, perilaku, dan habitat. Pengumpulan data perilaku menggunakan metode <em>focal time sampling</em> yang dianalisis secara deskriptif menggunakan rata-rata, kisaran, dan persentase. Pengumpulan data vegetasi menggunakan plot botani berukuran 40 m x 50 m di tempat KPP beraktivitas dan dianalisis untuk mendeskripsikan komposisi dan struktur vegetasi. Selama penelitian berhasil dijumpai 2 kelompok KPP (4 dan 19 individu). KPP di Kawasan Tanjung Bara menggunakan >75 % waktu hariannya untuk istirahat dengan proporsi waktu untuk aktivitas lain yang lebih kecil. KPP di Kawasan Tanjung Bara menghabiskan 99,7% untuk makan buah dan sisanya untuk serangga. Buah <em>Ficus benjamina </em>dimakan KPP dalam proporsi waktu paling besar (82,59%). Jenis buah lainnya adalah <em>Chrysalidocarpus lutescens</em>, <em>Syzygium sp</em>., <em>Vitex pubescens</em>, <em>Elaeis sp.</em> dan <em>Caryota mitis</em>. KPP tidak begitu selektif dalam memilih pohon tempat istirahat dan memanfaatkan minimal 27 spesies pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPP yang hidup di Kawasan Pemukiman Tanjung Bara mampu beradaptasi pada habitat pemukiman yang terbuka dengan aktivitas manusia yang cukup tinggi serta memanfaatkan ruang yang sama dengan manusia.</p>Liza NiningsihNurjannah Nurjannah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712210.36084/jpt..v12i2.581Karakteristik dan Preferensi Konsumen Beras Organik Di Kabupaten Luwu Timur (Studi Kasus Produsen Beras Organik Luwu Timur)
http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/571
<p>Ada tiga faktor yang mempengaruhi preferensi, yaitu karakteristik individu, makanan, dan lingkungan.Harga juga berpengaruh dalam pemilihan pangan, namun harga sering dikesampingkan oleh pertimbangan prestice, rasa, dan kemudahan dalam penyiapannya sehingga harga bukanlah faktor utama bagi tingkat menengah keatas dalam hal pemilihan pangan.Sedangkan untuk tingkat menengah kebawah harga merupakan faktor utama dalam hal pemilihan pangan.Selain itu, faktor lingkungan yang mempengaruhi preferensi pangan termasuk musim, lokasi geografis, suku, mobilitas, dan tingkat urbanisasi. Penelitian dilaksanakan pada November 2023 sampai dengan Jenuari 2024 Kabupaten Luwu Timur. Kriteria responden yang dipilih yaitu warga wilayah Kabupaten Luwu Timur dan konsumen beras organik di beberapa daerah di Luwu Timur. Adapun jumlah sampel yang terpilih berjumlah 40 orang konsumen beras organik. Berdasarkan hasil penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat 3 variabel dari 8 variabel bebas yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian beras organik di Kabupaten Luwu Timur , antara lain yaitu Rasa Pulen (X1), Daya Tahan (X3), dan Jarak (X7) . Secara simultan, seluruh variabel bebas (Beras Pulen (X1), Aroma(X2), Daya Tahan (X3), Kemasan (X4), Harga (X5), Residu Kimia (X6), Jarak (X7), Stok Beras (X8) memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian beras organik di Kabupaten Luwu Timur.</p>Hazim HazimTaruna S ArzamYasmin Yasmin
##submission.copyrightStatement##
2024-12-272024-12-2712210.36084/jpt..v12i2.571