Pengaruh Perbedaan Warna Fosfor dan Ketinggian Perangkap Feromon terhadap Tangkapan Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) di PTPN II Tanjung Garbus

  • Marsaulina Lumban Raja Politeknik LPP Yogyakarta
  • Hartini Hartini Politeknik LPP Yogyakarta
  • Fitria Nugraheni Sukmawati Politeknik LPP Yogyakarta
hama, feromon, fosfor, Kelapa sawit, Oryctes rhinoceros, Perangkap

Abstrak

Pada fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) menjadi hama utama yang menyerang kelapa sawit, terutama di area tanaman ulang. Kehadirannya sangat merugikan karena serangga ini berkembang biak pada bahan organik yang sedang mengalami proses pembusukan. Salah satu metode pengendalian yang mendukung program Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah penggunaan perangkap feromon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh warna fosfor pada perangkap feromon dengan variasi ketinggian terhadap jumlah tangkapan kumbang tanduk. Penelitian dilakukan pada Februari–Maret 2023 di Afdeling V Kebun Tanjung Garbus, PT Perkebunan Nusantara II, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah warna fosfor dengan empat perlakuan: kontrol (tanpa warna), biru, hijau, dan merah muda. Faktor kedua adalah ketinggian perangkap feromon dengan tiga variasi: 1,5 meter, 2 meter, dan 2,5 meter, sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi diuji pada tiga blok ulangan, menghasilkan total 36 satuan percobaan. Data dianalisis menggunakan Sidik Ragam (ANOVA), dan apabila terdapat perbedaan nyata, diuji lanjut dengan DMRT pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi warna fosfor dan ketinggian perangkap feromon tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah tangkapan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros).

Download

Belum ada

Referensi

Alouw, J. C. (2007). Feromon dan Pemanfaatannya dalam Pengendalian Hama Kumbang Kelapa Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae). Buletin Palma, 1(32), 12-21.
Dewi, L. A., Purwanto, & Kuswanto, H. (2006). Pergeseran Spektrum Pada Filamen Lampu Wolfarm Spectra Displacement of Wolfarm Lamp. Jurnal UNY, 409-417.
Efendi, S. (2021). Aplikasi Pengelolaan Hama Terpadu Kumbang Tanduk Pada Kelapa Sawit di Nagari Giri Maju, Pasaman Barat. Jurnal Hilirisasi IPTEKS, 3(4), 130-135.
Faradila, A., Nukmal, N., Pratami, G. D., & Tugiyono. (2020). Keberadaan Serangga Malam Berdasarkan Efek Warna Lampu di Kebun Raya Liwa. Jurnal Bioma, 2(22), 130-135.
Fauzana. (2019). Population Fluctuations Oryctes rhinoceros L. Beetle in Plant Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Given Mulching Oil Palm Empty Bunch. Journal of Plant Protection, 1(1), 42.
Hadi, M. H., Tarwotjo, U., & Rahadian, R. (2009). Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hosang, M. L., & Alouw, J. C. (2005). Perbaikan Teknologi PHT untuk Hama Oryctes Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Prosiding Seminar Nasional PHT Tanaman Kelapa, (pp. 109-116). Manado.
Indriarta, A. N. (2019). Kelapa Sawit Budidaya dan Pengolahannya. Jakarta: Loka Aksara.
Longcore, T., Aldern, H. L., Eggers, J. F., Flores, S., Franco, L., Yamanishi, E. H., Barroso, A. D. (2015). Turning the White Light Spectrum of Light Emitting Diode Lamps to Reduce Attraction of Nocturnal Arthropods. Philosophical Transactions of the Royal Society B Biological Sciences, 370.
Lubis, A. U. (2008). Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indoensia. Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Luhukay, R., Sahetapy, B., & Umasangadji, A. (2017). Uji Efektivitas Beberapa Jenis Perangkap Terhadap Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros L.) (Coleoptera: Scarabaeidae). Jurnal Budidaya Pertanian, 13(1), 30-35.
Mahmud, Z. (1989). Pengendalian Kumbang Kelapa secara Terpadu. [BALITPA] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Mohan, C. (2006). The Association for Tropical Biology and Conservation Ecology of the Coconut Rhinoceros Beetle (Oryctes rhinoceros L.). Retrieved Juni 20, 2023, from https://jstor.org
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (2007). Hama-Hama Pada Kelapa Sawit (1 ed.). Medan: PPKS.
Santi, I. S., & Sumaryo, B. (2008). Pengaruh Warna Perangkap Feromon Terhadap Hasil Tangkapan Imago Oryctes rhinoceros di Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 14(2), 76-79.
Susanto, A., Sudharto, & Prasetyo, A. E. (2010). Hama dan Penyakit Kelapa Sawit (Vol. 1). Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
United States Departement of Agriculture. (2015). Oryctes rhinoceros L. Coleoptera: Scarabaidae. Environmental Assesment, 1-180.
Wening, T. (2019, Maret 26). Fosfor Bisa Menyala Dalam Gelap. Retrieved from https://bobo.grid.id: https://bobo.grid.id/read/081675264/fosfor-bisa-membuat-benda-menyala-dalam-gelap-bagaimana-caranya?page=all)
Diterbitkan sejak
21-06-2025
Rekomendasi Sitasi
Raja, M., Hartini, H., & Sukmawati, F. (2025). Pengaruh Perbedaan Warna Fosfor dan Ketinggian Perangkap Feromon terhadap Tangkapan Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) di PTPN II Tanjung Garbus. Jurnal Pertanian Terpadu, 13(1), 85-94. https://doi.org/10.36084/jpt.v13i1.599