Ketersediaan Biomassa Pada Berbagai Jenis Klon Karet (Hevea brasiliensis) di Lahan Kering
Abstrak
Biomassa merupakan total berat atau volume organisme dalam suatu area atau volume tertentu yang hidup pada permukaan tanaman. Biomassa digunakan sebagai salah satu cara dalam menentukan proyek mitigasi iklim serta memperbaiki kualitas lahan seperti kegiatan deforestasi maupun kegiatan agroforestry lainnya. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari 2023 di lahan karet dengan berbagai jenis klon yang diamati jumlah biomassa yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 Perlakuan (berupa jenis klon) dengan 3 kelompok. Adapun jenis klonnya adalah (1) Klon RRIC 100; (2) Klon PR 255; (3) Klon BPM 109; (4) Klon PB 217; (5) Klon BPM 1; (6) Klon PR 261; (7) Asal biji; (8) Klon BPM 107; (9) Klon PB 260; dan (10) Klon GT 1. Dengan menggunakan persamaan Y = -3.84 + (0.528 x BA) + (0,001 x BA2) maka diperoleh jumlah biomassa terbanyak pada jenis klon PB 217 sebanyak 25,23 kg/pohon, klon Asal biji sebanyak 24,08 kg/pohon dan jenis klon GT 1 sebanyak 24,07 kg/pohon. Kandungan biomassa yang terukur merupakan bagian dari kegiatan organisme tanaman yang melakukan dekomposisi secara merata dibagian tanaman.
Download
Referensi
BPS Kabupaten Muaro Jambi. (2022) Kecamatan Mestong Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Muaro Jambi. ISSN / ISBN : 2722-6883.
Budiman, H. (2012). Budidaya Karet Unggul. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Direktorat Perbenihan Perkebunan. (2020). Sistem Informasi Benih Tanaman Perkebunan. Kementerian Pertanian. Website: https://ebenih.ditjenbun.pertanian. go.id/varietasBenihs. Akses 11 Mei 2023.
Hadjowigeno, S. (2004). Ilmu Tanah. Institute Pertanian Bogor, Bogor. IPB Press.
Hairiah K, Rahayu S. (2007). Pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam penggunaan lahan. Bogor: World Agroforestry Centre.
Heriyanto NM, Subiandono E. (2012). Komposisi dan struktur tegakan, biomasa, dan potensi kandungan karbon hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian dan Konservasi Alam. 9(1):2332
Indraty, I.S. 2005. Tanaman Karet Menyelamatkan Kehidupan dari Ancaman Karbondioksida. Warta Penelitian dan Pengemabangan Pertanian
Langi, Y.A.R. (2011). Model Penudagaan Biomassa dan Karbon Pada tegakan Hutan Rakyat Cempaka ((Elmerrilli ovalis) dan Wasian (Elmerrillia celebica) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara [tesis]. Institut Pertanian Bogor.
Mizan, S. (2018). Estimasi Biomassa dan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah dan Seresah Pada Perkebunan Karet Pasca Terbakar dan Tidak Terbakar. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Sahuri. (2019). Potensi Cadangan Karbon Pada Sistem Agroforestri Berbasis Karet. Jurnal Analisis Kebijakan Hutan Vol. 16 No 2: 105:115 hal.
Sedjarawan W, Akhbar, Ida Arianingsih. (2014). Biomassa dan karbon pohon di atas permukaan tanah di tepi jalan Taman Nasional Lore Lindu (Studi Kasus Desa Sedoa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso). Warta Rimba. Vol. 2(2):105-111.
Sofiani, Iqrima Hana, Ulfiah, Kiki, Fitriyanie, dan Lucky. (2018). Rubber Tree (Hevea brasiliensis) Cultivation In Indonesia and Its Economic Study. MPRA Paper No. 90336.
Suwarto dan Octavianty, Y. (2010). Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.