Pengaruh Kedalaman Perairan Dan Pemotongan Capit Terhadap Laju Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Yang Dibudidayakan Dalam Battery Cell Dengan Sistem Silvofishery
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Bingkar, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman perairan yang berbeda, terhadap laju pertumbuhan kepiting bakau yang dibudidayakan dalam Battery Cell dengan sistem Silvofishery serta untuk mengetahui apakah pemotongan capit dan kaki jalan pada bagian (merus) maupun tanpa dilakukan pemotongan mampu mempercepat laju pertumbuhan kepiting bakau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok-Fatorial (RAK-F) dua factor, faktor A yaitu tingkat kedalaman (4 taraf : A1, A2, A3, A4) dan faktor B yaitu pemotongan capit (B2) dan tanpa pemotongan (B1) dengan dua kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pada kedalaman perairan yang berbeda menunjukkan adanya peningkatan laju pertumbuhan harian pada tiap-tiap kedalaman. Pada kedalaman 40 cm, menunjukkan hasil yang terbaik, kemudian disusul berturut-turut kedalaman 60 cm, dipermukaan dan 20 cm. Pada kedalaman 40 cm, menunjukkan hasil yang optimal serta memiliki kualitas lingkungan yang cukup baik, Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh kedalaman yang signifikan (P<0.05) terhadap laju pertumbuhan kepiting bakau. Sedangkan pada perlakuan pemotongan capit menunjukkan persentase yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemotongan, namun dari kedua perlakuan tersebut tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (P>0.05) terhadap laju pertumbuhan kepiting bakau pada kedalaman perairan yang berbeda.
Download
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.