Analisis Kesesuaian Lahan Tambak Dengan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur
Abstrak
Dalam proses pembangunan tambak, pemilihan lokasi secara seksama merupakan tahapan awal yang perlu dipertimbangkan sebagai faktor penting yang menentukan keberhasilan kegiatan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi yang sesuai untuk perikanan tambak dengan menggunakan sistem informasi geografis di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur. Kecamatan Sangkulirang merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Timur yang memiliki potensi budidaya tambak yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal, maka dilakukan analisis kesesuaian lahan tambak yang bertujuan untuk mengetahui lahan yang sesuai untuk perikanan tambak dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Parameter yang menjadi dasar penilaian adalah penggunaan lahan, jenis tanah, tekstur tanah, topografi, curah hujan, kemiringan, jarak dari sungai dan jarak dari pantai. Proses untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan tambak meliputi beberapa proses yaitu metode pengumpulan data, pengolahan data dan analisis spasial yang dilakukan dengan teknik tumpang susun (overlay) beberapa peta tematik. Dari kedelapan parameter yang digunakan untuk analisis, tiap-tiap parameter diberi bobot dan skor. Penilaian secara kuantitatif terhadap tingkat kesesuaian lahan dilakukan melalui skoring dengan faktor pembobot dari setiap layer-layer peta berdasarkan kriteria yang telah dibuat. Dari hasil analisis spasial kesesuaian lahan tambak dikelaskan menjadi 3 kelas yaitu kelas sesuai (S1), kelas cukup sesuai (S2) dan kelas tidak sesuai (N). Hasil analisis spasial kesesuaian lahan untuk perikanan tambak di Kecamatan Sangkulirang maka diperoleh lokasi yang layak dikembangkan terdiri dari: lokasi sesuai (S1) seluas 447 hektar tersebar di sekitar aliran sungai dan lokasi cukup sesuai (S2) seluas 2.059 hektar, dimana lahan ini mempunyai faktor pembatas yang berpengaruh terhadap produktifitas. Kelas ini masih bisa diusahakan menjadi lahan tambak dengan syarat dalam pengelolaannya diperlukan tambahan input teknologi.
Download
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.