Pengaruh Perendaman Larva Ikan Pterapogon kauderni dengan Hormon 17α-Methyltestosteron Menggunakan Dosis yang Berbeda terhadap Rasio Kelamin Jantan

  • Muhammad Safir Universitas Tadulako
  • Samliok Ndobe Universitas Tadulako
  • Madinawati Madinawati Universitas Tadulako
  • Septina Fifi Mangitung Universitas Tadulako
  • Novalina Serdiati Universitas Tadulako
  • Moh. Riyadi Universitas Tadulako
Endemik, Perendaman Hormon, Pterapogon kauderni, Rasio Kelamin Jantan, Seks Reversal

Abstrak

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) adalah salah satu ikan hias endemik perairan Sulawesi Tengah. Dalam proses pemijahannya, induk jantan akan mengerami telur hingga memasuki fase juvenil. Kondisi tersebut (lamanya masa pengeraman) tentunya akan menghambat peningkatan populasi ikan P. kauderni dengan target jumlah dalam waktu tertentu terlebih jumlah induk jantan yang terbatas. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis hormon 17α-methyltestosteron (17α-MT) terbaik dalam menghasilkan rasio kelamin jantan ikan P. kauderni yang tinggi. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengujikan empat perlakuan dosis 17α-MT meliputi 0 mg/L; 2 mg/L; 4 mg/L dan 6 mg/L air yang diterapkan melalui metode perendaman selama 4 jam. Setiap perlakuan dilakukan 4 kali ulangan. Hasil perlakuan perendaman larva dengan hormon 17α-MT pada dosis berbeda tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian ikan P. kauderni (P>0,05). Pertambahan biomasa dan kelangsungan hidup lebih rendah pada perlakuan dosis 6 mg/L air. Rasio kelamin jantan ikan P. kauderni tertinggi terjadi pada perlakuan dosis 2 mg/L air yakni sebesar 91,67%.

Download

Belum ada

Referensi

Afpriyaningrum, M., Soelistyowati, D., Alimuddin, Zairin, J. M., Setiawati, M., & Hardiantho, D. (2016). Maskulinisasi Ikan Nila Melalui Perendaman Larva pada Suhu 36 ˚C dan Kadar Residu 17α-metiltestosteron dalam Tubuh Ikan. Omni-Akuatika, 12(3), 106–113. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20884/1.oa.2016.12.3.132

Arfah, H., Soelistyowati, D. T., & Bulkini, A. (2013). Maskulinisasi Ikan Cupang Betta Splendens Melalui Perendaman Embrio dalam Ekstrak Purwoceng Pimpinella alpina. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 144–149. https://doi.org/10.19027/jai.12.144-149

Bhandar, R. K., Komuro, H., Higa, M., & Nakamura, M. (2004). Sex Inversion of Sexually Immature Honeycomb Grouper (Ephinephelus merra) by Aromatase Inhibitor. Zoological Sciense, 21(3), 305–310. https://doi.org/10.2108/zsj.21.305

Bustaman, W. J., Arisandi, A., & Abida, I. W. (2009). Efektivitas Hormon 17α-methyltestosteron untuk Memanipulasi Kelamin Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Pemeliharaan Salinitas yang Berbeda. Jurnal Kelautan, 2(1), 57–65. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/jk.v2i1.903

Carlos, N. S. T., Rondonuwu, A. B., & Watung, V. N. R. (2014). Distribusi dan Kelimpahan Pterapogon kauderni Koumans, 1933 (Apogonidae) di Selat Lembeh Bagian Timur, Kota Bitung. Jurnal Ilmiah Platax, 2(3), 121–126. https://doi.org/10.35800/jip.2.3.2014.9124

Celik, I., Guner, Y., & Celik, P. (2011). Effect of Orally–Administered 17α-methyltestosterone at Different Doses on the Sex Reversal of the Nile Tilapia (Oreochromis niloticus, Linneaus 1758). Journal of Animal and Veterinary Advances, 10(7), 853–857. https://doi.org/10.3923/javaa.2011.853.857

Chakraborty, S. B., Mazumdar, D., Chatterji, U., & Banerjee, S. (2011). Growth of Mixed-Sex and Monosex Nile Tilapia in Different Culture Systems. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 11, 133–138. https://doi.org/10.4194/trjfas.2011.0117

Connell, D. W., & Miller, G. J. (2006). Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran Penerjemah: Yanti Koestoer. Judul Asli: Chemistry and Ecotoxicology of Pollution. Tahun 1995. Jakarta: UI Press.

Gunawan, Hupatea, J. H., & Setiawati, K. M. (2010). Pemeliharaan Induk Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) dengan Kepadatan yang Berbeda. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 461–466.

Kobayashi, T., & Nagahama, Y. (2009). Molecular Aspects of Gonadal Differentiation in a Teleost Fish, the Nile Tilapia. Sexual Development, 3(2–3), 108–117. https://doi.org/https://doi.org/10.1159/000223076

Kwon, J. Y., Haghpanah, V., Kogson-Hurtado, L. M., Mcandrew, B. J., & Penman, D. J. (2000). Masculinization of Genetic Female Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) by Dietary Administration of an Aromatase Inhibitor During Sexual Differentiation. Journal of Experimental Zoology, 287(1), 46–53. https://doi.org/10.1002/1097-010X(20000615)287:13.0.CO;2-X

Ndobe, S., Moore, A., Salanggon, A. I. M., Setyohadi, D., Herawati, E. Y., & Soemarno. (2013a). Pengelolaan Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) melalui Konsep Ecosystem-Based Approach. Marine Fisheries, 4(2), 115–126. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jmf.4.2.115-126

Ndobe, S., Widiastuti, I., & Moore, A. (2013b). Sex Ratio and Predation on Recruits in the Marine Ornamental Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni). Konferensi Akuakultur Indonesia 2013. Sulawesi Tengah, 9–20.

Rahman, S. A., & Safir, M. (2018). Performa Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) pada Mikrohabitat yang Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 7(2), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.26618/octopus.v7i2.2462

Safir, M. (2018). Respon Fisiologis dan Biokimia Ikan Nila Hasil Sex Reversal, Diberi Pakan Kadar Protein Berbeda dan Diperkaya dengan Hormon Pertumbuhan. Disertasi Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Safir, M., Aminuddin, Setiawati, M., Zairin, Jr. M., & Suprayudi, M. A. (2017). Growth Performance of Nile Tilapia Immersed in 17α-methyltestosterone and rElGH, and Fed a Diet Enriched with rElGH. Omni-Akuatika, 13(2), 57–64. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20884/1.oa.2017.13.2.288

Safir, M., Rukka, A. H., Mangitung, S. F., & Sambaeni, D. (2020a). Pengaruh Perendaman Hormon 17α-Methyltestosteron dan Suhu yang Berbeda Terhadap Persentase Kelamin Jantan dan Performa Pertumbuhan Ikan Banggai Cardinal (Pterapogon kauderni). Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 9(2), 1–9.

Safir, M., Tobigo, D. T., Mangitung, S. F., Madinawati, & Zainab. (2020b). Masculinization of Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) using 17α-Methyltestosterone-enriched Artemia sp. Omni-Akuatika, 16(2), 135–140. https://doi.org/10.20884/1.oa.2020.16.2.809

Safir, M., Tobigo, D. T., Mangitung, S. F., Sambaeni, D., Ryaldi, M., Adam, R. D., Husain. (2020c). Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Pterapogon kauderni yang Diberi Jenis Pakan Berbeda. Jurnal Agrisains, 21(1), 1–7.

Sugama, K. (2008). Pemiljahan dan pembesaran anak ikan kardinal banggai (Pterapogon kauderni). Jurnal Riset Akuakultur, 3(1), 83–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jra.3.1.2008.83-90
Diterbitkan sejak
02-12-2021
Rekomendasi Sitasi
Safir, M., Ndobe, S., Madinawati, M., Mangitung, S., Serdiati, N., & Riyadi, M. (2021). Pengaruh Perendaman Larva Ikan Pterapogon kauderni dengan Hormon 17α-Methyltestosteron Menggunakan Dosis yang Berbeda terhadap Rasio Kelamin Jantan. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2), 130-139. https://doi.org/10.36084/jpt.v9i2.330