Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merrill.) Melalui Pemberian Pupuk Solid Limbah Kelapa Sawit

  • Berliana Palmasari Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Nurbaiti Amir Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Bobby Merlan Bangun Universitas Muhammadiyah Palembang
Pertumbuhan, Produksi, Pupuk Solid, Tanaman Kedelai, Varietas

Abstrak

Kedelai merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan, karena memiliki peluang pasar yang besar di Sumatera Selatan belum banyak dibudidayakan dan produksinya pun masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan varietas dan dosis pupuk solid yang berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Faktor yang Pertama (Petak Utama) Varietas Kedelai (V) yaitu V1 = Wilis; V2 = Tanggamus dan V3 = Anjasmoro sedangkan Faktor kedua (Anak Petak) Pupuk Solid (S) yaitu S1 = 15 ton ha-1; S2 = 30 ton ha-1 dan S3 = 45 ton ha-1. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, pada bulan September sampai Desember 2020. Hasil analisis keragaman (Anova) bahwa perlakuan varietas dan pupuk solid maupun interaksinya berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati. Varietas Anjasmoro memberikan hasil terbaik pertumbuhan tanaman kedelai dengan tinggi tanaman tertinggi (64,32 cm), jumlah cabang produktif terbanyak (9,67 cabang), sedangkan varietas Wilis memberikan hasil terbaik produksi tanaman kedelai dengan berat biji per tanaman terbaik (84,11 g), berat biji per petak terbaik (683,67 g), pupuk solid dengan dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Interaksi antara varietas Wilis dan pupuk solid dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap produksi tanaman kedelai sebesar 783,00 g/petak atau setara dengan 2,08 ton ha-1.

Download

Belum ada

Referensi

Adie, M. M., & Krisnawati, A. (2013). Biologi Tanaman Kedelai. In Kedelai : Teknik Produksi dan Pengembangan. Cetakan ke-2 (pp. 45–73). Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Agung, T., & Rahayu, A. Y. (2004). Analisis Efisiensi Serapan N, Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Kultivar Kedelai Unggul Baru dengan Cekaman Kekeringan dan Pemberian Pupuk Hayati. Jurnal Agrosains, 6(2), 70–74.

Akhter, M., & Sneller, C. H. (1996). Yield and Yield Components of Early Maturing Soybean Genotypes in the Mid-South. Crop Science, 36(4), 877–882. https://doi.org/https://doi.org/10.2135/cropsci1996.0011183X0036000400010x

Badan Pusat Statistik. (2019). Produksi Tanaman Pangan. Bps.Go.Id/Subject/53/Tanaman_pangan.Html Diakses Januari 2020.

Balitkabi. (2015). Deskripsi Varietas Unggul Kedelai. Malang: Balitkabi.

Balitkabi. (2017). Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian. Malang: Balitkabi.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. (2019). Luas Panen Rata-rata Produksi per hektar dan Produksi Tanaman Pangan menurut Komoditas di Provinsi Sumatera Selatan.

Djufry, F., Lestari, M. S., & Kasim, A. (2012). Pengujian Galur-Galur Harapan Kedelai Produktivitas Tinggi di Dua Kabupaten Provinsi Papua. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi . Tema: Inovasi Teknologi Dan Kajian Ekonomi Komoditas Aneka Kacang Dan Umbi Mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian. Bogor 15 November 2011, 103–111. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Ezward, C., Dadang Kurniawan, & Susanto, H. (2019). Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Limbah Padat Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Metode Jajar Legowo 4 : 1. Jurnal Sains Agro, 4(2), 1–7. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36355/jsa.v4i1.247

Fernandes, A. L. T., Rodrigues, G. P., & Testezlaf, R. (2003). Mineral and Organomineral Fertigetion in Relation to Quality of Greenhouse Cultivated Melon. Scientia Agricola, 60(1), 149–154. https://doi.org/10.1590/s0103-90162003000100022

Hasanuddin, A., Hidajat, J. R., & Patohardjono, S. (2005). Kebijakan Program Penelitian Kacang-kacangan Potensial. Bogor: Puslitbangtan.
Idris, & Okalia, D. (2018). Efek Sisa Kompos Solid Plus (Kosplus) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) pada Tanah Ultisol. Primordia, 14(1), 6–16. https://doi.org/https://doi.org/10.37303/.v14i1.38

Khaim, S., Chowdhury, M. A. H., & Saha, B. K. (2013). Organic and Inorganic Fertilization on The Yield and Quality of Soebean. Journal of the Bangladesh Agricultural University, 11(1), 23–28. https://doi.org/10.3329/jbau.v11i1.18199

Marliah, A., Hidayat, T., & Husna, N. (2012). Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L) Merrill). Jurnal Agrista, 16(1), 22–28.

Martodireso, & Suryanto. (2001). Pemupukan Organik Hayati. Yogyakarta: Kanisius.

Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor: IPB Press.

Novizan. (2005). Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Pahan, I. (2008). Panduan Lengkap Kelapa Sawit : Manejemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Purnomo, R., Santoso, M., & Heddy, S. (2013). Pengaruh Berbagai Macam Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Produksi Tanaman, 1(3), 93–100.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (2009). Hasil Analisis Unsur Hara Kompos Solid. Medan: Sumatera Utara.

Rasyid, H. (2013). Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Kedelai Varietas Hitam Unggul Nasional sebagai Fungsi Jarak Tanam dan Pemberian Dosis Pupuk P. Jurnal Gamma, 8(2), 46–63.

Riawati, Rasyad, A., & Wardati. (2016). Respon Empat Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merrill) terhadap Pemberian Dosis Pupuk Fospor. JOM Faperta, 3(1).

Rosmarkam, A., & Yuwono, N. W. (2011). Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Sabrina, A. I. M., Karyawati, A. S., & Nihayati, E. (2018). Peningkatan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) Melalui Penambahan Urea pada Saat Awal Berbunga. Jurnal Produksi Tanaman, 6(8), 1698–1703.

Sarawa, Anas, A. A., & Asrida. (2014). Pola Distribusi Fotosintat pada Fase Vegetatif Beberapa Varietas Kedelai pada Tanah Masam di Sulawesi Tenggara. Jurnal Agroteknos, 4(1), 26–31.

Sari, D. K., Hasanah, Y., & Simanungkalit, T. (2014). Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merill) dengan Pemberian Pupuk Organik Cair. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(2), 653–661. Retrieved from http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?attachType=PDF&id=9987

Sarief, E. S. (2005). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana.

Siregar, A. J. (2009). Tanggap Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merrill) pada Tinggi Pemberian Pupuk Organik Cair. Skripsi. Program Studi Pemuliaan Tanaman Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sutedjo, M. M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutopo, L. (2008). Teknologi Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Taufiq, A., & Sundari, T. (2012). Respon Tanaman Kedelai terhadap Lingkungan Tumbuh. Buletin Palawija, (23), 13–26. https://doi.org/10.21082/bulpalawija.v0n23.2012.p13-26

Widodo, R. (2020). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine soya (L.) Sieb & Succ.). Skripsi. Jurusan Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Diterbitkan sejak
25-11-2021
Rekomendasi Sitasi
Palmasari, B., Amir, N., & Bangun, B. (2021). Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merrill.) Melalui Pemberian Pupuk Solid Limbah Kelapa Sawit. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2), 118-129. https://doi.org/10.36084/jpt.v9i2.319