Persepsi Peternak dan Penyuluh LapanganTentang Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Upsus Siwab di Kabupaten Kutai Timur

  • Nursida Nursida Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
  • Imam Sanusi Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Korelasi Rank Spearman, Persepsi, Peternak, Penyuluh Lapang, UPSUS SIWAB

Abstrak

Upsus SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) adalah peningkatan populasi sapi dalam rangka pencapaian swasembada pangan melalui kegiatan Inseminasi Buatan dan Kawin Alam.  Keberhasilan upsus SIWAB dipengaruhi oleh banyak faktor yang bisa dipersepsikan oleh peternak maupun penyuluh lapangan.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak, persepsi penyuluh lapangan serta korelasi antara persepsi peternak dan penyuluh tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan Upsus SIWAB di kabupaten kutai timur.  Penelitian dilaksanakan pada tahun 2019 di Kabupaten Kutai Timur dengan jumlah responden sebanyak 48 yang terdiri dari 40 peternak dan 8 penyuluh lapangan.  Teknik pengambilan data yang digunakan adalah Focus Group Discussion di empat kecamatan.  Data dianalisis mengunakan deskriptif dan Rank Spearman.  Hasil Penelitian menemukan bahwa urutan ranking yang paling berpengaruh dalam keberhasilan Upsus SIWAB berdasarkan persepsi peternak dan penyuluh lapangan adalah instrumen nomor 6,3,5,4,2,7,14, 1,11, 10, 8,13,15, 9, 16, 12, dan 17. Hasil uji korelasi Rank Spearman adalah 0,769 berarti bahwa terdapat korelasi yang kuat antara persepsi peternak dan penyuluh lapangan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan Upsus SIWAB di Kabupaten Kutai Timur.

Download

Belum ada

Referensi

Abidin, Z. (2002). Penggemukan Sapi Potong. Jakarta: Agomedia Pustaka.

Anggraeni, A., & Mariana, E. (2016). Evaluasi aspek teknis pemeliharaan sapi perah menuju good dairy farming practices pada peternakan sapi perah rakyat Pondok Ranggon. Jurnal Agripet, 16(2), 90-96.

Ihsan, M. N., Yekti, A. P. A., & Susilawati, T. (2017). Pengaruh perbedaan waktu inseminasi buatan terhadap keberhasilan kebuntingan sapi Brahman Cross. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(3), 17-23.

Anwas, O. M. (2013). Pengaruh pendidikan formal, pelatihan, dan intensitas pertemuan terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(1), 50-62.

Badan Pusat Statistik. (2018). Kutai Timur Dalam Angka 2017. Kutai Timur: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur

Baba, S., Hastang, & Risal, M. (2015). Hambatan Pelaksanaan Teknologi IB Sapi Bali Dikabupaten Barru. Diakses tanggal 4 November 2019 dari: http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/15234/Syahdar%20Baba%20Unhas%202015%20UNDIP.pdf?sequence=1

Baba, S., & Risal, M. (2015). Preferensi dan tingkat pengetahuan peternak tentang teknologi IB di Kabupaten Barru. In Prosiding Seminar Nasional Peternakan. Palu. Hal (pp. 334-339).

Fatah, K., Dasrul, D., & Abdullah, M. A. N. (2018). Perbandingan Kualitas Semen Beku Sapi Unggul dan Hubungannya dengan Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan pada Sapi Aceh. Jurnal Agripet, 18(1), 10-17.

Feradis. (2010). Reproduksi Ternak. Bandung: Alfabeta.

Haryati I. (2008). Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Produktivitas Penyuluh Pertanian Lapangan Di Kabupaten Sukabumi. Diakses tanggal 1 November 2019 dari: https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/9861/1/2008iha_abstract.pdf

Hastuti D. (2008). Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Potong Di Tinjau Dari Angka Konsepsi Dan Service PerConception. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 4(1): 12-20

Iswoyo, I., & Widiyaningrum, P. (2008). Performans Reproduksi Sapi Peranakan Simmental (Psm) Hasil Inseminasi Buatan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 11(3), 125-133.

Kutsiyah, F. (2012). Kelembagaan dan pembibitan Sapi Potong di Pulau Madura. Bandung: Karya Putra Darwati.

Mardikanto, T., & P.Soebiato, (2015). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Muriithi, K.M., Huka, S.G., & Njati, C.I., (2014). Factors influencing growth of dairy farming business in amentia south district of mere county, Kenya. IOSR Journal of Business and Management 16(4): 21-31.

Nasution, R. (2003). Teknik Sampling. USU Digital Library. Diakses tanggal 5 Oktober 2018 dari http// library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf.

Prasetyo, A., (15 September 2017). Kementan Sebut Capaian Upsus Siwab Masih Rendah karena Kurangnya SDM. Diakses tanggal 5 September 2018 dari http://mediaindonesia.com/read/detail/122602-kementan-sebut-capaian-upsus-siwabmasih-rendah-karena-kurangnya-sdm,

Pratiwi, R. I., Suharyati, S., & Hartono, M. (2014). Analisis Kualitas Semen Beku Sapi Simmental Menggunakan Pengencer Andromed® dengan Variasi Waktu Pre Freezing. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(3).

Rangkuti, P.A. (2009). Analisis Peran Jaringan Komunikasi Petani dalam Adopsi Inovasi Traktor Tangan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Agro Ekonomi 27(1): 45-60.

Rusdiana, S. & Soeharsono. (2018). Program SIWAB Untuk Meningkatkan Populasi sapi Potong dan Nilai Ekonomi Usaha Ternak. Forum Penelitian Agro Ekonomi 35(2):125-137

Satrio, B. W. (2018). Macam-Macam Teknik Pemeliraan Sapi Untuk Peningkatan Kualitas. Diakses tanggal 28 Agustus 2019 dari https://sains.kompas.com/read/2018 /08/14/193600423/.

Sugiyono. (2015). Statistik Non Parametrik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sundari & Sionita. (2017). Pertemuan Sosialisasi Upsus Siwab. Diakses tanggal 4 November 2019 dari http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option =com_content&view=article&id=876&Itemid=5.

Toelihere, M.R. (1993). Inseminasi Buatan pada Ternak. Cetakan ke-3. Bandung: Angkasa.

Van den Ban, A.W. & H.S Hawkins. (1999). Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Diterbitkan sejak
18-06-2020
Rekomendasi Sitasi
Nursida, N., & Sanusi, I. (2020). Persepsi Peternak dan Penyuluh LapanganTentang Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Upsus Siwab di Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 8(1), 14-26. https://doi.org/10.36084/jpt.v8i1.220