Penerapan Padi-Itik Pada Berbagai Sistem Tanam dalam Mengendalikan Serangga Hama di Tanaman Padi (Oryza sativa L)

  • Sumini Sumini Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, Sumatera Selatan
  • Etty Safriyani Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, Sumatera Selatan
  • Holidi Holidi Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, Sumatera Selatan
  • Sutejo Sutejo Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, Sumatera Selatan
  • Samsul Bahri Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, Sumatera Selatan
  • Riyanto Riyanto Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, Sumatera Selatan
Padi, Itik, Sistem Tanam, Penggerek batang, Wereng Coklat

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penerapan padi-itik pada berbagai sistem tanam dalam mengendalikan hama di tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah irigasi di Desa S.Kertosari Kabupaten Musi Rawas dari bulan Agustus sampai bulan November 2016. Penelitian menggunakan metode Eksperimental dengan Rancangan Petak Terbagi (split plot desing) dengan 2  perlakuan dan  3 kali ulangan. Perlakuan itik (I) sebagai petak utama dan sistem tanam (S) sebagai anak petakan. Perlakuan itik (I) sebagai petak utama meliputi I0 = Tanpa itik (Kontrol), I1 = Padi-Itik. Sedangkan perlakuan sistem tanam (S) sebagai anak petakan meliputi S1 = Sistem Tegel, S2 = Jajar Legowo 2:1, S3 = Jajar Legowo 3:1, S4 = Jajar Legowo 4:1, S5 = Jajar Legowo 5:1. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan itik dan sistem tanam memberikan hasil yang berbeda nyata pada populasi hama wereng coklat namun berbeda tidak nyata pada hama penggerek batang padi. Pesentase serangan hama wereng coklat dan penggerek batang padi tertinggi pada kombinasi perlakuan tanpa itik dan sistem tanam tegel (I0S1).  Populasi hama tertinggi pada perlakuan tanpa itik (I0) yaitu wereng coklat sebanyak 3,03 ekor dan penggerek batang padi 2,50 ekor. Populasi hama tertinggi pada perlakuan sistem tanam tegel S1 yaitu wereng coklat sebanyak 2,53 ekor dan penggerek batang padi pada perlakuan S4 yaitu 2,54 ekor. Perlakuan itik (I1) dan sistem tanam jajar legowo 2:1 (S2) serta kombinasi perlakuan itik dan sistem tanam jajar legowo 2:1 (I1S2) memberikan hasil terbaik terhadap semua peubah serta mampu menekan populasi dan persentase serangan hama.

Download

Belum ada

Referensi

Baehaki, S. E., & Mejaya, M. J. (2015). Wereng cokelat sebagai hama global bernilai ekonomi tinggi dan strategi pengendaliannya. Iptek Tanaman Pangan, 9(1), 1-12.

Baehaki, S. E. (2015). Hama penggerek batang padi dan teknologi pengendalian. Iptek Tanaman Pangan, 8(1), 1-14.

Effendi, BS. 2009. Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi dalam perspektif praktek pertanian yang baik (Good agricultural practices). Pengembangan Inovasi Pertanian, 2(1),65-78.

Hossain, S. T., Sugimoto, H., Ahmed, G. J. U., & Islam, M. (2005). Effect of integrated rice-duck farming on rice yield, farm productivity, and rice-provisioning ability of farmers. Asian Journal of Agriculture and Development, 2(1362-2016-107647), 79-86.

Holidi & Safriyani, E. (2015). Aplikasi Berbagai Varietas Padi Unggul Pada Pola Pertanian Terpadu Padi Itik. Dalam International Seminar on Promoting Local Resources for Food and Health, 12-13 October, 2015, Bengkulu. ISBN:9786029071184.

Kartohardjono, A. (2011). Penggunaan musuh alami sebagai komponen pengendalian hama padi berbasis ekologi. Pengembangan Inovasi Pertanian, 4(1), 29-46.

Kalpana, M., Singh, S. P., Ashutosh, D., Manisha, C., & Rajiv, D. (2016). Relative efficiency of rice-fish-duck production under integrated and conventional farming systems. Asian Journal of Animal Science, 11(1), 49-52.

Manjunatha, S. B., Shivmurthy, D., Sunil, A. S., Nagaraj, M. V., & Basavesha, K. N. (2014). Integrated farming system-an holistic approach: A review. Research and Reviews: Journal of Agriculture and Allied Sciences, 3(4), 30-38.

Misnaheti, Baco, D., dan Aisyah. (2010). Tren Perkembangan Penggerek Batang Pada Tanaman Di Sulawesi Selatan. Dalam Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi

Muharam. (2013). Kajian Beberapa Jarak Tanam Sistem Legowo dan Cara Pemupukan Terhadap Hasil Padi. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana.

Praptana, R. H., & Yasin, M. (2015). Epidemiologi dan strategi pengendalian penyakit tungro. Iptek Tanaman Pangan, 3(2).

Ratih, S. I., Karindah, S., & Mudjiono, G. (2014). Pengaruh sistem pengendalian hama terpadu dan konvensional terhadap intensitas serangan penggerek batang padi dan musuh alami pada tanaman padi. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan, 2(3), pp-18.

Suharto, H. (2010). Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Puslitbangtan. Badan Litbang Pertanian.

Suwandi. (2008). Integrasi Tiktok Dengan Padi Sawah Di Pinggiran Kota Jakarta. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30 (4).

Sumini, S., Holidi, H., & Widiyanto, W. (2019). Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Sawah Irigasi Terintegrasi Populasi Itik. Jurnal Agrotek Tropika, 7(1), 247-248.

Surahman, M., & Sudrajat. (2009). Sistem pertanian terpadu. Naskah akademis: Pengembangan model ecovillage. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB

Widiarti, IN., Burhanuddin, A., Darajar, & Hasanuddin, A. (2004). Status dan program pengendalian terpadu penyakit tungro. Dalam Prosiding seminar nasional ststus program penelitian tungro mendukung keberlanjutan produksi padi Nasional. Makasar, 7 – 8 Sep 2004.

Diterbitkan sejak
18-06-2020
Rekomendasi Sitasi
Sumini, S., Safriyani, E., Holidi, H., Sutejo, S., Bahri, S., & Riyanto, R. (2020). Penerapan Padi-Itik Pada Berbagai Sistem Tanam dalam Mengendalikan Serangga Hama di Tanaman Padi (Oryza sativa L). Jurnal Pertanian Terpadu, 8(1), 130-138. https://doi.org/10.36084/jpt.v8i1.204