Asap Cair Kayu Laban Untuk Penggumpalan Dan Pengurangan Aroma Busuk Olahan Karet (Hevea brasiliensis)

  • Syahrianor Syahrianor Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai
  • Sukran Sukran
  • Muhammad Rizki
  • Mahdiannoor Mahdiannoor
Karet, Asap cair, Laban, Koagulan, Lateks.

Abstrak

Karet merupakan salah satu produk tanaman unggulan yang menempati posisi eksportterbesar kedua komoditas perkebunan unggulan Indonesia. Salah satu penyebab rendah kualitas serta kuantitas hasil pengolahan karet yaitu kurangnya keterampilan petani tentang penanganan produk lateks. Solusi terbaik untuk meningkatkan hasil produk lateks yaitu menggunakan asap cair untuk bahan koagulasi lateks. Tujuan dari penelitian ini adalah (i) mengetahui pengaruh asap cair kayu laban sebagai koagulan dan mengurangi aroma busuk pada hasil olahan karet, (ii) mengetahui konsentrasi asap cair kayu laban yang terbaik sebagai koagulan dan mengurangi bau tidak sedap dari hasil olahan karet. Penelitian ini dilaksana dikebun karet Desa Muara Uya Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong pada bulan Mei-September 2022. Penelitian memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu perlakuan konsentrasi asap cair kayu laban terdiri mulai 5 tingkat perlakuan dan 4 ulangan. Faktor pertama yaitu a1 = 5 ml; a2=7,5 ml; a3=10ml; a4=12,5 ml dan a5=15 ml asap cair untuk 50 ml getah karet. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh bahan penggumpalan dan pengurang aroma busuk olahan karet dari asap cair kayu laban pada bobot lateks permangkok, namun tidak berpengaruh terhadap waktu penggumpalan, dengan paling dominan warna lateks abu-abu pastel, paling dominan aroma lateks beraroma asap lemah dan paling dominan tekstur lateks kenyal. Pemberian asap cair dari kayu laban pada perlakuan a5 sebanyak 15 ml asap cair merupakan perlakuan terbaik dengan waktu penggumpalan tercepat 217 detik dan berat lateks terberat 52,5 gram serta memiliki warna abu-abu, aroma asap kuat dan tekstur lateks agak keras.

Download

Belum ada

Referensi

BPS Tabalong. (2021). Kabupaten Tabalong dalam Angka 2020. Kabupaten Tabalong.
Bustami. Abdullah, D. & Fadlisyah. (2014). STATISTIKA Terapannya Pada Bidang Informatika. Edisi ke-1. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Darmajaya, J. Nuryati. & Badri. (2015). Optimasi Proses Pirolisis Asap Cair dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya Sebagai Koagulan Lateks. Jurnal Teknologi Agro Industri. 2 (1).
Diatmika, I. G. N. A. Y. A. Kencana, P. K. D. & Arda, G. (2019). Karakteristik Asap Cair Batang Bambu Tabah (Gigantohloa nigrociliata BUSE-KURZ) yang di Pirolisis pada Suhu yang Berbeda. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian). Vol 7 (2) : 278 – 285.
Hanafiah, K. A. (2002). Rancangan Percobaan. Edisi ke-3. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kasim, F. Fitrah, A. N. & Hambali, E. (2015). Aplikasi Asap Cair Pada Lateks. Jurnal PASTI. 9 (1) : 28-34.
Mahdiannoor. Istiqomah, N. & Hidayat, R. (2021). Koagulasi Lateks Menggunakan Sari Pati Umbi Gadung dengan Penambahan Asam Semut. Jurnal Daun. Vol 8 (2) : 110-115.
Nasution, R. S. (2016). Pemanfaatan Berbagai Jenis Bahan Sebagai Penggumpal Lateks. Journal of Islamic Science and Technology. 2 (1) : 29-36.
Nasution, Y. M. Dalimunthe, B. A. Rizal, K. & Adam, D. H. (2022). Uji Organoleptik Lump Karet (Hevea brasiliensis muell) Menggunakan Asap Cair dari Limbah Pelepah Kelapa Sawit Sebagai Penggumpal Lateks. Jurnal Pertanian Agros. Vol 24 (2) : 710-716.
Nainggolan, W. Leksono, T. & Sumarto, S. (2016). Karakteristik Asap Cair Hasil Pirolisis dari Jenis Kayu Berbeda dengan Pemurnian Cara Destilasi Untuk Bahan Pengawet Alami Produk Perikanan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 3 (1) : 1-14.
Oramahi, H. A. Diba, F. Nurhaida, Wahdina, Setyawati, D. & Dirhamsyah, M. (2020). Efikasi Asap Cair Kayu Laban (Vitex pubescens) pada Suhu Proses Produksi dan Konsentrasi Berbeda Terhadap Jamur Ophiostoma piliferum. Jurnal Agrin. 24 (1): 49–58.
Pusdatin. (2021). Cara membekukan getah karet menggunakan asap cair. Diakses 24 September 2022, dari https://kmisfip2.menlhk.go.id/news/detail/721.
Rachmawan, A & Wijaya, A. (2017). Asap Cair Plus Sebagai Penggumpal Lateks. Jurnal Agro Estate 1(1) : 8-13.
Ramdhan, Muhammad. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.
Setianingsih, R. (2021). Analisis Kinerja Ekspor Karet Alam Indonesia di Pasar Internasional. S1 Thesis. Universitas Jambi.
Siswanto. (2021). Optimasi Pembuatan Asap Cair dari Bahan Batok Kelapa Sebagai Pestisida Organik Menggunakan Metode Taguchi. Tesis. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Islam Indonesia.
Solichin, M & Anwar, A. (2006). Deorub K Pembeku Lateks dan Pencegah Timbulnya Bau Busuk Karet. Diakses 24 September 2022, dari www.litbang.pertanian.go.id/artikel/138/pdf/.
Suwardin, D & Purbaya, M. (2015). Jenis Bahan Penggumpal dan Pengaruhnya Terhadap Parameter Mutu Karet Spesifikasi Teknis. Jurnal Warta Perkaretan. 34 (2) : 147-160.
Towaha, J. Aunillah, A. & Purwanto, E. H. (2013). Pemanfaatan Asap Cair Kayu Karet dan Tempurung Kelapa Untuk Penanganan Polusi Udara pada Lump. Jurnal Buletin RISTRI. 4 (1) : 71-80.
Vintiani, N. Naswir, M. & Suryadri, H. (2021). Aplikasi Asap Cair Batubara Sebagai Koagulan Lateks Serta Pengaruhnya Terhadap Struktur dan Kualitas Lateks. Jurnal Engineering. 3 (1): 35-43.
Diterbitkan sejak
20-07-2023
Rekomendasi Sitasi
Syahrianor, S., Sukran, S., Rizki, M., & Mahdiannoor, M. (2023). Asap Cair Kayu Laban Untuk Penggumpalan Dan Pengurangan Aroma Busuk Olahan Karet (Hevea brasiliensis). Jurnal Pertanian Terpadu, 11(1), 73-84. https://doi.org/10.36084/jpt.v11i1.459