Analisis Biaya dan Kelayakan Usaha Penggilingan Padi Tipe Single Passdi Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis biaya usaha penggilingan padi tipe single pass di Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur, 2) kelayakan usaha penggilingan padi tipe single pass Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur dan 3) menganalisis sensitivitas biaya terhadap beberapa kondisi. Penelitian dilakukan di Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya penggilingan, analisis kelayakan (NPV, IRR dan Net B/C Ratio), dan analisis sensitivitas. Hasil Penelitian Total biaya yang dikeluarkan penggilingan padi tersebut selama setahun sebesar 1) Rp. 37.035.408,017,- 2) Rp 33.854.428,750,- dan 3) Rp 37.551.158,720. Biaya pokok untuk setiap kilogram GKG yang digiling adalah sebesar 1) Rp 350,-/kg GKG, 2) Rp 378,- kg/GKG dan 3) 485,- kg/GKG atau 1) Rp 736,-/kg beras, 2) Rp 757,-/kg beras dan 3) Rp 832,-/kg beras. Perhitungan titik impas penggilingan padi diperoleh nilai sebesar 1) 95,03 jam/tahun atau 27.144,495 kg GKG/tahun, 2) 67,62 jam/tahun atau 16.319,601 kg GKG/tahun dan 3) 117,74 jam/tahun atau 37.093,656 kg GKG/tahun. Pada tingkat bunga sebesar 12%/tahun diperoleh nilai 1) NPV Rp 80.835.440,-, nilai IRR 50,97 % dan B/C ratio 3,587, 2) NPV Rp 75.412.396,-, nilai IRR 68,62 % dan B/C ratio 4,89 dan 3) NPV Rp 44.384.124,-, nilai IRR 26,52 % dan B/C ratio 1,86. Jadi dapat diketahui bahwa usaha penggilingan padi ini dari segi finansial layak dengan jumlah giling 1) 105.912,604 kg GKG/tahun, 2) 89.492, 580 kg GKG/tahun dan 3) 77.384,477 kg GKG/tahun. Hal ini disebabkan karena nilai NPV, IRR, dan B/C ratio memenuhi syarat kelayakan, yaitu nilai NPV lebih besar dari 0 (nol), nilai IRR lebih besar dari discount rate yang berlaku (12%), dan B/C ratio yang lebih besar dari 1 (satu). Analisis sensitivitas dilakukan terhadap tiga komponen, yaitu upah tenaga kerja, harga bahan bakar solar, dan jumlah giling tahunan. Komponen yang paling sensitif atau paling mempengaruhi usaha penggilingan padi adalah penurunan jumlah giling tahunan jika dibandingkan dengan keadaan yang terjadi akibat kenaikan biaya bahan bakar atau kenaikan upah tenaga kerja.
Download
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.