Pemetaan Tutupan Dan Penggunaan Lahan Menggunakan Drone Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Desa Jonggon Jaya
Abstrak
Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia yang bersifat dinamis. Cara mengetahui bentuk tutupan dan penggunaan lahan dengan menggunakan drone. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta mengetahui nilai akurasi hasil interpretasi foto udara tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya. Hasil yang diharapkan memberikan informasi terkait hasil pembuatan peta tutupan dan penggunaan lahan dan memberi informasi bentuk tutupan dan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan drone dan Software ArcGis Pro yang menghasilkan kelas tutupan dan penggunaan lahan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 7645-1:2014 tentang Klasifikasi Penutup Lahan. Hasil pemetaan tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya menghasilkan 29 Kelas tutupan dan penggunaan lahan diperoleh dari hasil interpretasi foto udara. Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan tutupan dan penggunaan lahan terluas dengan luasan 5096,30 ha atau 48,463% dan sungai menjadi tutupan dan penggunaan lahan terkecil dengan luasan 0,32 ha atau 0,003%. Hasil uji akurasi dengan rumus overall accuracy pada hasil interpretasi foto udara sebesar 95,18% data yang sesuai dengan kondisi di lapangan atau sebanyak 138 titik validasi yang sesuai dari 145 titik validasi keseluruhan, sedangkan kesalahan interpretasi sebesar 4,82% atau 7 titik validasi.
Download
Referensi
Colomina, I., & Molina, P. (2014). Unmanned aerial system for photogrammetry and remote sensing: a review, ISPRS journal of photogrammetry and remote sensing, 92, 79- 97, doi:10.1016/j.isprsjprs.2014.02.013
Deswimar, D. (2014). Peran program pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan. Jurnal EL-RIYASAH, 5(1), 41- 52. https://doi.org/10.24014/jel.v5i1.657.
Getzin, S., Wiegand, K., & Schöning, I. (2012). Assesing biodiversity In forests using very highresolution images and unmanned aerial vehicles, methods in ecology and evolution, 3, 397-4040, doi:10.1111/j.2041- 210X.2011.00158.x.Safei, M.,
Hendriyati, L. (2020). Upaya masyarakat di desa Wisata Penglipuran dalam menjalankan sapta pesona. Journal of Tourism and Economic, 3(1), 49- 57. https://doi.org/10.36594/jtec.v3i1.54.
Lestari, S. C & Arsyad, M. (2018). Studi penggunaan lahan berbasis data citra satelit dengan metode sistem informasi geografis (SIG). Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF) Jilid 14, Nomor 1. Hal: 81-88
Ouédraogo, M. M., Degré, A., Debouche, C., & Lisein, J. (2014). The evaluation of unmanned aerial system-based photogrammetry and terrestrial laser scanning to generate DEMs of agricultural watersheds. Geomorphology, 214, 339-355, doi:10.1016/j.geomorph.2014.02.016.
Rock, G., Ries, J. B., & Udelhoven, T. (2011). Sensitivity analysis of UAV-photogrammetry for creating digital elevation model (DEM). International archives of the photogrammetry, remote sensing and spatial information sciences, Vol XXXVIII-1/C22UAV-g2011, Conference on unmmaned aerial vehicle in geomatics, Zurich, Switzerland.
Sieberth. (2015). UAV image blur – Its influence and ways to correct it. The international archives of the photogrammetry, remote sensing and spatial information sciences, Volume XL-1/W4, 2015 International Conference on Unmanned Aerial Vehicles in Geomatics.
Situmorang, D. M. (2016). Revitalisasi sistem pemerintahan desa dalam perspektif undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa di provinsi Sumatera Barat. Jurnal HAM, 7(1), 21. https://doi.org/10.30641/ham.2016.7.21-34
Sutanto, S. J., & Ridwan, B. W. (2016). Teknologi drone untuk pembuatan peta kontur: studi kasus pada kawasan P3SON Hambalang. Jurnal Teknik Hidraulik, Vol.7 No.2, Desember 2016: 179-194.
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.