Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Biourin yang Diperkaya Mikroba Indigenous terhadap Tanah dan Hasil Bawang Merah di Lahan Kering
Abstrak
Biourin merupakan salah satu jenis pupuk organik cair yang kaya mikroba fungsional. Pemanfaatannya dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman di lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifas dari jenis pupuk organic cair biourin yang diperkaya mikroba dan cara aplikasi terhadap sifat tanah dan hasil bawang merah di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di lahan kering di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT pada musim kemarau dari bulan April sampai Juli 2021. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Petak utama adalah metode aplikasi biourin (C) yaitu: C1: melalui daun dan C2: melalui akar (penyiraman). Anak petak adalah Jenis biourin yang diperkaya mikroba indigenous dari berbagai sumber (B), yaitu: B0: Biourin (tanpa diperkaya mikroba); B1: Biourin yang diperkaya mikroba dari Kompos Sabut Kelapa; B2: Biourin yang diperkaya mikroba dari Kompos Daun Gamal; B3: Biourin yang diperkaya mikroba Kompos Jerami Jagung. Varietas bawang merah yang digunakan ialah varietas Local Sabu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis biourin yang diperkaya mikroba dari kompos daun gamal, kompos berangkasan jagung dan kompos sabut kelapa memberikan efek positif terhadap perbaikan sifat tanah dan hasil bawang merah, yaitu terjadi peningkatan hasil sebesar 53,52% dari perlakuan biourin yang tidak diperkaya mikroba. Cara aplikasi melalui akar memperlihatkan efek yang lebih baik terhadap sifat tanah dan hasil bawang merah dibanding dengan metode aplikasi melalui daun.
Download
Referensi
BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2018). Produksi Tanaman Sayuran Proviasi Nusa Tenggara Barat 2018. Mataram: Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2018). Statistik Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2018. Kupang: Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Churchman, G. J., & Lowe, D. J. (2012). Alteration, Formation, and Occurrence of Minerals in Soils. In: Huang, P.M.; Li, Y; Sumner, M.E. (editors) “Handbook of Soil Sciences. 2nd edition. Vol. 1: Properties and Processes (M. E. Huang, P.M.; Li, Y; Sumner, Ed.). Boca Raton, FL: CRC Press (Taylor & Francis).
Dariah, A., Nurida, N. L., & Sutono. (2010). Formulasi Bahan Pembenah untuk Rehabilitasi Lahan Terdegradasi. Jurnal Tanah Dan Iklim, 11.
Darlita, R., Joy, B., & Sudirja, R. (2017). Analisis Beberapa Sifat Kimia Tanah Terhadap Peningkatan Produksi Kelapa Sawit pada Tanah Pasir di Perkebunan Kelapa Sawit Selangkun. Jurnal Agrikultura, 28(1), 15–20. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v28i1.12294
Gomez, K. A., & Gomez, A. A. (2007). Statistical Procedures for Agricultural Research. Penerjemah: Endang Sjamsuddin, E dan Baharsjah, J.S. Jakarta: UI Press.
Handayani, S. A. (2014). Optimalisasi Pengelolaan Lahan untuk Sayuran Unggulan Nasional. Editor : Julianto. Taboid Sinar Tani. https://tabloidsinartani.com/.
Hartatik, W., Husnain, & Widowati, L. R. (2015). Peranan Pupuk Organik Dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(2), 107–120. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21082/jsdl.v9n2.2015.%25p
Laishram, J., Saxena, K. G., Maikhuri, R. K., & Rao, K. S. (2012). Soil Quality and Soil Health : A Review. International Journal of Ecology and Environmental Sciences, 38(1), 19–37.
Mateus, R. (2014). Peranan Legum Penutup Tanah Tropis dalam Meningkatkan Simpanan Karbon Organik dan Kualitas Tanah serta Hasil Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering. Desertasi Program Studi Ilmu Pertanian Program Pascasarjana. Universitas Udayana, Bali.
Mateus, R., Kantur, D., & Abineno, J. C. (2020). Karakteristik dan Kualitas Biourin Sapi Sebagai Bio Fertilizer Yang Diperkaya Dengan Mikro Organisme Local. Laporan Penelitian Terapan Unggulan Jurusan. Pusat P2M. Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Kupang.
Matheus, R. (2019). Skenario Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering: Menuju Pertanian Berkelanjutan (L. R. Levis, Ed.). Yogyakarta: Deepublish.
Matheus, R., Kantur, D., & Bora, N. (2018). Innovation Of The Fallow System With The Legume Cover Crop A Season For Improved Physical Properties Of Soil Degradated On Dryland Farming. International Journal of Scientific and Technology Research, 7(7), 107–111.
Matheus, R., Suwardji, Agung, I. M. S., & Nurjaya, I. O. (2013). Rates of Decomposition and Nutrient Release from Biomass of Various Species of Tropical Legume Cover Crops in Dryland Soils of Eastern Indonesia. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare, 3(16), 107–115. https://doi.org/ISSN 2225-093X
Nasahi, C. (2010). Peran Mikroba Dalam Pertanian Organik. Bandung: Universitas Padjdjaran.
Permentan RI. (2011). Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati Dan Pembenah Tanah.
Pratiwi, E. (2021). Teknik Pengayaan Pupuk Organik dengan Mikroba. Bimtek Online Balittanah Seri 2. 25 Februari 2021. Bogor: Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian.
Rao, N. S. S. (1994). Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jakarta: UI Press.
Sahwan, F. L., Wahyono, S., & Suryanto, F. (2011). Evaluasi Populasi Mikroba Fungsional Pada Pupuk Organik Kompos (Pok) Murni dan Pupuk Organik Granul (Pog) Yang Diperkaya Dengan Pupuk Hayati. J. Tek. Ling, 12(2), 187–196. https://doi.org/10.29122/jtl.v12i2.1250
Setiani, R., Mulyono, D., & Nurmalinda. (2018). Strategi Pengembangan Bawang Merah Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 26(2), 143–152. https://doi.org/10.14203/jep.26.2.2018.143-152
Setiawati, M. R., Sofyan, E. T., Nurbaity, A., Suryatmana, P., & Marihot, G. P. (2017). Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati, Vermikompos Dan Pupuk Anorganik Terhadap Kandungan N, Populasi Azotobacter sp. Dan Hasil Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merill) Pada Inceptisols Jatinangor. Agrologia, 6(1), 1–10. https://doi.org/10.30598/a.v6i1.174
Sopha, G. A., & Uhan, T. S. (2013). Application of Liquid Organik Fertilizer from City Waste on Reduce Urea Application on Chinese Mustard (Brassica juncea L) Cultivation. AAB Bioflux, 5(1), 39–44.
Subowo, G. (2014). Strategi Efisiensi Penggunaan Bahan Organik Untuk Kesuburan Dan Produktivitas Tanah Melalui Pemberdayaan Sumberdaya Hayati Tanah. Prosiding Seminar Nasional Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor, 30 November - 1 Desember 2010, 355–372. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
Sudaryanto, T., & Rusastra, I. W. (2006). Kebijakan Strategis Usaha Pertanian Dalam Rangka Peningkatan Produksi dan Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Litbang Pertanian, 25(4), 115–122.
Sulaeman, Suparto, & Eviati. (2005). Petunjuk Teknis: Analisisi Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk (B. H. Prasetyo, D. Santoso, & L. R. Widowati, Eds.). https://doi.org/10.30965/9783657766277_011
Wairiu, M., & Lal, R. (2006). Tillage and Land Use Effects on Soil Microporosity in Ohio, USA and Kolombangara, Solomon Islands. Soil and Tillage Research, 88(2006), 80–84. https://doi.org/10.1016/j.still.2005.04.013
Wibowo, N. A., Tjahjana, B. E., Heryana, N., & Sakiroh. (2016). Peran Mikroorganisme Dalam Pengelolaan Hara Terpadu Pada Perkebunan Kakao. Bunga Rampai: Inovasi Teknologi Bioindustri Kakao, 91–98.
Widawati, S., Suliasih, & Muharam, A. (2010). Pengaruh Kompos yang Diperkaya Bakteri Penambat Nitrogen dan Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kapri Dan Aktivitas Enzim Fosfatase Dalam Tanah. J. Hort., 20(3), 207–215.
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.