Studi Kelayakan Air Sumur Bor di Area STIPER Kutai Timur Sebagai Media Budidaya Panaeus monodon pada Kolam Terpal

  • Rudiyanto Rudiyanto STIPER Kutai Timur
  • Anshar Haryasakti STIPER Kutai Timur
  • Rosdianto Rosdianto STIPER Kutai Timur
DO, Kualitas Air, pH, Salinitas, Suhu, Tambak

Abstrak

Kegagalan panen petani tambak Kutai Timur karena banyaknya limbah organik yang terakumulasi dalam tanah tambak dan mempengaruhi kualitas air, maka penggunaan kolam terpal dapat mengurai persoalan tersebut, dalam area kampus STIPER terdapat sumur bor ppm. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan air sumur bor di area kampus STIPER Kutai Timur sebagai media budidaya udang windu (P. monodon) dengan sistem  kolam terpal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2020 di Laboratorium Lapangan STIPER Kutai Timur. Hasil pengamatan kualitas air yang diperoleh selama penelitian berada pada rata-rata kisaran salinitas 15-20 ppm, pH 7,1-8,2, Suhu 26, 60-29,68oC dan DO 4,2-6,2 mg/l, nilai rata-rata kisaran kualitas air tersebut masih berada dalam toleransi Udang Windu (P. monodon sp) sebagai indikator uji. Tingkat kelangsungan hidup (SR) yang diperoleh selama penelitian hanya sebesar 10%, rendahnya SR yang diperoleh pada penelitian ini karena seringnya terjadi pemadaman listrik yang mengakibatkan blower tidak berfungsi sehingga oksigen turun secara derastis dan beribas pada kematian pada biota budidaya.

Download

Belum ada

Referensi

Amri, K. (2003). Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Agromedia Pustaka.

Athirah, A., Hasnawi, & Paena, M. (2014). Faktor Pengelolaan yang Memengaruhi Produktivitas Tambak Di Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 485–491.

Banun, S., Arthana, W., & Suarna, W. (2012). Kajian Ekologis Pengelolaan Tambak Udang Di Dusun Dangin Marga Desa Delodbrawah Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Bali. Ecotrophic: Journal of Environmental Science, 3(1), 10–15.

Boyd, C. E., Torrans, E. L., & Tucker, C. S. (2018). Dissolved Oxygen and Aeration in Ictalurid Catfish Aquaculture. Journal of the World Aquaculture Society, 49(1), 7–70. https://doi.org/10.1111/jwas.12469

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur. (2018). Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka. BPS Kabupaten Kutai Timur.

Budiardi, T., Widyaya, I., & Wahjuningrum, D. (2007). Hubungan Komunitas Fitoplankton dengan Produktivitas Udang Vanamei F (Litopenaeus vannamei) di Tambak Biocrete. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2), 119–125. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai%5Cnhttp://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id

Dasanto, B. D., Sulistiyanti, Anria, A., & Boer, R. (2020). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kenaikan Muka Air Laut Di Wilayah Pesisir Pangandaran. Risalah Kebijakan Pertanian Dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan, 7(2), 82–94. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v7i2.28039

Djunaedi, A., Susilo, H., & Sunaryo. (2016). Kualitas Air Media Pemeliharaan Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) dengan Sistem Budidaya yang Berbeda. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 171–178. https://doi.org/10.14710/jkt.v19i2.846

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Kanisius.

Erawan, M. T. F., Mustafa, A., Oetama, D., Purnama, M. F., Pratikino, A. G., & Wahidin, L. O. (2021). Studi Kesesuaian Tambak Udang Windu (Penaeus Monodon) di Desa Oensuli Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1), 141–150. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jitkt.v13i1.28511

Fuady, M. F., Supardjo, M. N., & Haeruddin. (2013). Pengaruh Pengelolaan Kualitas Air terhadap Tingkat Kelulushidupan dan Laju Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Pt. Indokor Bangun Desa, Yogyakarta. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 2(4), 155–162. https://doi.org/10.14710/marj.v2i4.4279

Haliman, R. W., & Adijaya, D. S. (2006). Udang Vannamei. Penebar Swadaya.

Hendradjat, E. A., & Mangampa, M. (2016). Pertumbuhan dan Sintasan Udang Vannamei Pola Tradisional Plus Dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur, 2(2), 149–156. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jra.2.2.2007.149-156

Hendrajat, E. A., Ratnawati, E., & Mustafa, A. (2018). Determination of Effect of Soil and Water Quality To Total Production of Polyculture White Shrimp and Milk Fish Ponds in Lamongan Regency, East Java Province Through Path Analysis Application. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(1), 179–195. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v10i1.21675

Horne, A. J., & Goldman, C. R. (1994). Limnolgy (2nd ed). McGraw-Hill.

Kholifah, U., Trisyani, N., & Yuniar, I. (2008). Pengaruh Padat Tebar yang Berbeda terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan pada Polikultur Udang Windu (Penaeus Monodon Fab) dan Ikan Bandeng (Chanos Chanos) pada Hapa di Tambak Brebes - Jawa Tengah. Neptunus, 14(2), 152–158. http://dspace.hangtuah.ac.id/xmlui/bitstream/handle/dx/297/Neptunus januari 2008.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Lawaputri, A. T. (2011). Analisis Kelayakan Finansial Usaha udang Vannamei (Litopaneaus vannamei) pada Tambak Intensif di Kabupaten Takalar (Studi Kasus Usaha tambak udang Kurnia Subur). Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin Kampus Tamalanrea, Makassar.

Masithah, E. D., Octaviana, Y. D., & Manan, A. (2016). Pengaruh Perbedaan Probiotik Komersial Terhadap Rasio C:N Dan N:P Media Kultur Bioflok Pada Bak Percobaan. Journal of Aquaculture and Fish Health, 5(3), 118–125. https://doi.org/10.20473/jafh.v5i3.11333

Nurhidayah, Tompo, A., & Susianingsih, E. (2012). Pengelolaan Parameter Kualitas Air Di Tambak Budidaya Udang Windu dengan Aplikasi Probiotik, Bakterin dan Herbal. Seminar Nasional Tahunan IX Hasil Penelitian Perikanan Dan Kelautan Tahun 2012, 14 Juli 2012, Manajemen Sumberdaya Perikanan, UGM, Yogyakarta, 1–7.

Patty, S. I. (2018). Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di Perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 6(1), 54–60. https://doi.org/https://doi.org/10.35800/jip.6.1.2018.17972

Rahma, H. N., Prayitno, S. B., & Program, A. H. C. H. (2014). Infeksi White Spot Syndrom Virus (Wssv) Pada Udang Windu (Penaeus Monodon Fabr.) yang Dipelihara pada Salinitas Media yang Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(3), 25–34.

Ratnawati, E. (2008). Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Sistem Semi-Intensif Pada Tambak Tanah Sulfat Masam. Media Akuakultur, 3(1), 6–10. https://doi.org/10.15578/ma.3.1.2008.6-10

Rudiyanto. (2014). Analisis Nilai Redoks Potensial, Bakteri Sulfur, Bahan Organik Dan Konsentrasi Pirit pada Tekstur Tanah Tambak di Kabupaten Kutai Timur. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan. Universitas Mulawarman, Samarinda.

Standar Nasional Indonesia. (2007). SNI 01-6144-2006: Produksi Benih Udang Windu Penaeus monodon (Fabricius, 1798) Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional.

Syukri, M., & Ilham, M. (2016). Pengaruh Salinitas Terhadap Sintasan Dan Pertumbuhan Larva Udang Windu ( Penaeus Monodon ). Jurnal Galung Tropika, 5(2), 86–96.

Usman, A., & Rochmady. (2017). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Pasca Larva Udang Windu ( Penaeus monodon Fabr .) Melalui Pemberian Probiotik dengan Dosis Berbeda. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, 1(1), 19–26. https://doi.org/10.29239/j.akuatikisle.1.1.19-26

Utojo, & Mustafa, A. (2016). Plankton Community Structure of Traditional and Intensive Brackishwater Ponds in Probolinggo Regency, East Java Province. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(1), 269–288. https://doi.org/10.29244/jitkt.v8i1.13467

Widanarni, Lidaenni, M. A., & Wahjuningrum, D. (2010). Pengaruh pemberian bakteri probiotik Vibrio SKT-b dengan dosis yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang windu ( Penaeus monodon ) Fab . Effects of different doses of skt-b vibrio probiotic bacteria addition on survival and grow. Jurnal Akuakultur Indonesia 9, 9(1), 21–29. https://doi.org/https://doi.org/10.19027/jai.9.21-29
Diterbitkan sejak
11-12-2021
Rekomendasi Sitasi
Rudiyanto, R., Haryasakti, A., & Rosdianto, R. (2021). Studi Kelayakan Air Sumur Bor di Area STIPER Kutai Timur Sebagai Media Budidaya Panaeus monodon pada Kolam Terpal. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2), 162-176. https://doi.org/10.36084/jpt.v9i2.337