Pengaruh Perendaman Larva Ikan Pterapogon kauderni dengan Hormon 17α-Methyltestosteron Menggunakan Dosis yang Berbeda terhadap Rasio Kelamin Jantan
Abstrak
Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) adalah salah satu ikan hias endemik perairan Sulawesi Tengah. Dalam proses pemijahannya, induk jantan akan mengerami telur hingga memasuki fase juvenil. Kondisi tersebut (lamanya masa pengeraman) tentunya akan menghambat peningkatan populasi ikan P. kauderni dengan target jumlah dalam waktu tertentu terlebih jumlah induk jantan yang terbatas. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis hormon 17α-methyltestosteron (17α-MT) terbaik dalam menghasilkan rasio kelamin jantan ikan P. kauderni yang tinggi. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengujikan empat perlakuan dosis 17α-MT meliputi 0 mg/L; 2 mg/L; 4 mg/L dan 6 mg/L air yang diterapkan melalui metode perendaman selama 4 jam. Setiap perlakuan dilakukan 4 kali ulangan. Hasil perlakuan perendaman larva dengan hormon 17α-MT pada dosis berbeda tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian ikan P. kauderni (P>0,05). Pertambahan biomasa dan kelangsungan hidup lebih rendah pada perlakuan dosis 6 mg/L air. Rasio kelamin jantan ikan P. kauderni tertinggi terjadi pada perlakuan dosis 2 mg/L air yakni sebesar 91,67%.
Download
Referensi
Arfah, H., Soelistyowati, D. T., & Bulkini, A. (2013). Maskulinisasi Ikan Cupang Betta Splendens Melalui Perendaman Embrio dalam Ekstrak Purwoceng Pimpinella alpina. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 144–149. https://doi.org/10.19027/jai.12.144-149
Bhandar, R. K., Komuro, H., Higa, M., & Nakamura, M. (2004). Sex Inversion of Sexually Immature Honeycomb Grouper (Ephinephelus merra) by Aromatase Inhibitor. Zoological Sciense, 21(3), 305–310. https://doi.org/10.2108/zsj.21.305
Bustaman, W. J., Arisandi, A., & Abida, I. W. (2009). Efektivitas Hormon 17α-methyltestosteron untuk Memanipulasi Kelamin Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Pemeliharaan Salinitas yang Berbeda. Jurnal Kelautan, 2(1), 57–65. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/jk.v2i1.903
Carlos, N. S. T., Rondonuwu, A. B., & Watung, V. N. R. (2014). Distribusi dan Kelimpahan Pterapogon kauderni Koumans, 1933 (Apogonidae) di Selat Lembeh Bagian Timur, Kota Bitung. Jurnal Ilmiah Platax, 2(3), 121–126. https://doi.org/10.35800/jip.2.3.2014.9124
Celik, I., Guner, Y., & Celik, P. (2011). Effect of Orally–Administered 17α-methyltestosterone at Different Doses on the Sex Reversal of the Nile Tilapia (Oreochromis niloticus, Linneaus 1758). Journal of Animal and Veterinary Advances, 10(7), 853–857. https://doi.org/10.3923/javaa.2011.853.857
Chakraborty, S. B., Mazumdar, D., Chatterji, U., & Banerjee, S. (2011). Growth of Mixed-Sex and Monosex Nile Tilapia in Different Culture Systems. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 11, 133–138. https://doi.org/10.4194/trjfas.2011.0117
Connell, D. W., & Miller, G. J. (2006). Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran Penerjemah: Yanti Koestoer. Judul Asli: Chemistry and Ecotoxicology of Pollution. Tahun 1995. Jakarta: UI Press.
Gunawan, Hupatea, J. H., & Setiawati, K. M. (2010). Pemeliharaan Induk Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) dengan Kepadatan yang Berbeda. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 461–466.
Kobayashi, T., & Nagahama, Y. (2009). Molecular Aspects of Gonadal Differentiation in a Teleost Fish, the Nile Tilapia. Sexual Development, 3(2–3), 108–117. https://doi.org/https://doi.org/10.1159/000223076
Kwon, J. Y., Haghpanah, V., Kogson-Hurtado, L. M., Mcandrew, B. J., & Penman, D. J. (2000). Masculinization of Genetic Female Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) by Dietary Administration of an Aromatase Inhibitor During Sexual Differentiation. Journal of Experimental Zoology, 287(1), 46–53. https://doi.org/10.1002/1097-010X(20000615)287:13.0.CO;2-X
Ndobe, S., Moore, A., Salanggon, A. I. M., Setyohadi, D., Herawati, E. Y., & Soemarno. (2013a). Pengelolaan Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) melalui Konsep Ecosystem-Based Approach. Marine Fisheries, 4(2), 115–126. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jmf.4.2.115-126
Ndobe, S., Widiastuti, I., & Moore, A. (2013b). Sex Ratio and Predation on Recruits in the Marine Ornamental Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni). Konferensi Akuakultur Indonesia 2013. Sulawesi Tengah, 9–20.
Rahman, S. A., & Safir, M. (2018). Performa Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) pada Mikrohabitat yang Berbeda. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 7(2), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.26618/octopus.v7i2.2462
Safir, M. (2018). Respon Fisiologis dan Biokimia Ikan Nila Hasil Sex Reversal, Diberi Pakan Kadar Protein Berbeda dan Diperkaya dengan Hormon Pertumbuhan. Disertasi Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Safir, M., Aminuddin, Setiawati, M., Zairin, Jr. M., & Suprayudi, M. A. (2017). Growth Performance of Nile Tilapia Immersed in 17α-methyltestosterone and rElGH, and Fed a Diet Enriched with rElGH. Omni-Akuatika, 13(2), 57–64. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20884/1.oa.2017.13.2.288
Safir, M., Rukka, A. H., Mangitung, S. F., & Sambaeni, D. (2020a). Pengaruh Perendaman Hormon 17α-Methyltestosteron dan Suhu yang Berbeda Terhadap Persentase Kelamin Jantan dan Performa Pertumbuhan Ikan Banggai Cardinal (Pterapogon kauderni). Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 9(2), 1–9.
Safir, M., Tobigo, D. T., Mangitung, S. F., Madinawati, & Zainab. (2020b). Masculinization of Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) using 17α-Methyltestosterone-enriched Artemia sp. Omni-Akuatika, 16(2), 135–140. https://doi.org/10.20884/1.oa.2020.16.2.809
Safir, M., Tobigo, D. T., Mangitung, S. F., Sambaeni, D., Ryaldi, M., Adam, R. D., Husain. (2020c). Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Pterapogon kauderni yang Diberi Jenis Pakan Berbeda. Jurnal Agrisains, 21(1), 1–7.
Sugama, K. (2008). Pemiljahan dan pembesaran anak ikan kardinal banggai (Pterapogon kauderni). Jurnal Riset Akuakultur, 3(1), 83–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jra.3.1.2008.83-90
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.