Kajian Kualitas Air dan Laju Sedimentasi Pada Saluran Irigasi Bendung Tanah Abang Di Kecamatan Long Mesangat Kabupaten Kutai Timur

  • Amprin Amprin Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
  • Abdunnur Abdunnur Pusat Unggulan Studi Tropis, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
  • Muh. Amir Masruhim Pusat Unggulan Studi Tropis, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
Bendungan, Kualitas Air, Laju Sedimentasi, Saluran Irigasi, TSS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air secara fisika, kimia dan biologi serta laju sedimentasi pada Saluran Irigasi di Kecamatan Long Mesangat. Analisis kualitas air secara fisika, kimia dan biologi dengan menggunakan Indeks Storet. Sedangkan laju sedimentasi dengan menghitung debit air saluran irigasi, dan total padatan tersuspensi (TSS). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas air pada saluran irigasi adalah memenuhi standar baku mutu kelas III dan IV yang peruntukannya budidaya perikanan dan pertanian. Kualitas air memenuhi standar baku mutu untuk Kelas I, II, III dan IV yaitu Parameter fisika dengan rata-rata suhu 31,7OC, TDS : 0,016 mg/L, TSS : 19,61 mg/L, dan  Kekeruhan : 62,76 NTU. Sedangkan parameter kimia adalah memiliki rerata BOD-5 1,2 mg/L, NO3  8,22 mg/L, Nitrit 0,023 mg/L, dan Sulfat 29,43 mg/L). Parameter kimia yang tidak memenuhi standar baku mutu untuk Kelas I dan II adalah rerata kadar Fe 0,94 mg/L, kadar Cl 3,91 mg/L, kadar  COD 25,03 mg/L, dan DO 4,85 mg/L. Parameter biologi total coliform tidak memenuhi ( S.Primer : 513,33/100ml, S.Sekunder : 670/100ml, S.Tersier : 1126,67/100ml). Laju sedimentasi pada saluran irigasi berturut-turut adalah 0,724 ton/hari, 0,451 ton/hari dan 0,021 ton/hari.

Download

Belum ada

Referensi

Astuti, A. D. (2014). Kualitas Air Irigasi Ditinjau Dari Parameter DHL, TDS, pH pada Lahan Sawah Desa Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyoso. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 10(1): 35-42.

Atima, W. (2015). BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air Dan Baku Mutu Air Limbah. Biosel (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan, 4(1): 83-93.

Azmi Luftan A.U., Dermawan Very, Suhardjono. (2015). Analisa Nilai Sebaran Oksigen Terlarut Pada Bangunan Pintu Air Di Saluran Irigasi Kepanjen Dan Tumpang Kabupaten Malang. Diakses 8 Mei 2016 dari http://pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Analisa-Nilai-Sebaran-Oksigen-Terlarut-pada-Bangunan-Pintu-Air-di-Saluran-Irigasi-Kepanjen-dan-Tumpang-Kabupaten-Malang-Luftan-Alses-U.A-105060400111038.pdf.

Effendi H. (2003). Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Entjang, I. (2003). Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Bandung: Citra Adtya Bakti

Febrina L dan A. Astrid .(2015). Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. Jurnal Teknologi Universitas Muhammadiyah Jakarta 7(1): 35-44

Gerba, C. P., & Rock, C. (2014). Water quality. In The produce contamination problem. Academic Press.

Kementrian Dalam Negeri. (2015). Kondisi Saluran Irigasi Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur. Jakarta. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masayarakat dan Desa. Diakses 9 Februari 2016 dari http://prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik.

Komala P. S. & Y. Ajeng. (2014). Inaktivasi Bakteri Escherichia coli Air Sumur Menggunakan Disinfektan Kaporit. Jurnal Dampak 11(1): 34-47

Ochiere, H. O., Onyando, J. O., & Kamau, D. N. (2015). Simulation Of Sediment Transport In The Canal Using The Hec-Ras (Hydrologic Engineering Centre–River Analysis System) in An Underground Canal in Southwest Kano Irrigation Scheme–Kenya. International Journal of Engineering Science Invention, 4(9):15-31.

Partyka, M. L., Bond, R. F., Chase, J. A., Kiger, L., & Atwill, E. R. (2016). Multistate evaluation of microbial water and sediment quality from agricultural recovery basins. Journal of environmental quality, 45(2): 657-665.

Putri,T. A. & Yudhastuti, R. (2013). Kandungan Besi (Fe) Pada Air Sumur Dan Gangguan Kesehatan Masyarakat Di Sepanjang Sungai Porong Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan 7(1): 64-70

Suleman, A. R. (2015). Analisis Laju Sedimentasi Pada Saluran Irigasi Daerah Irigasi Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Wahana Teknik Sipil 20(2):76-86

Susetyaningsih, A., & Permana, S. (2016). Pengaruh Sedimentasi Terhadap Penyaluran Debit Pada Daerah Irigasi Cimanuk. Jurnal Konstruksi, 14(1): 149-153

Sutrisno, J. & Azkiyah I. N.F. (2014). Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Sumur Gali Dengan Menggunakan Metode Aerasi dan Filtrasi di Sukodono Sidoarjo. Waktu : Jurnal Teknik Unipa, 12(2): 28-33

Vymazal, J., & Březinová, T. (2015). The use of constructed wetlands for removal of pesticides from agricultural runoff and drainage, a review. Environment international, 75:11-20.

Diterbitkan sejak
18-06-2020
Rekomendasi Sitasi
Amprin, A., Abdunnur, A., & Masruhim, M. (2020). Kajian Kualitas Air dan Laju Sedimentasi Pada Saluran Irigasi Bendung Tanah Abang Di Kecamatan Long Mesangat Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 8(1), 105-118. https://doi.org/10.36084/jpt.v8i1.233