Kualitas Nutrisi Hijauan Indigofera zollingeriana Yang Diberi Pupuk Hayati Fungi Mikoriza Arbuskula

  • Suharlina Suharlina Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
  • Imam Sanusi Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Fungi Mikoriza Arbuskula, Indigofera zollingeriana, In vitro, Kualitas nutrisi, Lahan pasca tambang

Abstrak

Lahan bekas penambangan batu bara memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan penanaman hijauan pakan. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian fungi mikoriza arbuskula (FMA) terhadap kualitas nutrisi hijauan Indigofera zollingeriana yang ditanam di lahan pasca tambang batu bara. Tanaman Indigofera zollingeriana yang digunakan sebanyak 40 tanaman dipelihara di dalam polybag yang berisi 8 kg media tanam tanah pasca tambang batu bara dari PT Indexim Coalindo. Penelitian didesain dengan rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan yaitu inokulasi 0, 5, 10, 15, dan 20 g FMA per polybag. Peubah yang diamati adalah komposisi nutrisi, mineral kalsium (Ca), dan fosfor (P), koefisien cerna bahan kering (KCBK), koefisien cerna bahan organik (KCBO), volatil fatty acids (VFA) total dan amonia (NH3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein kasar, kalsium, dan fosfor hijauan yang diberi 15 g FMA lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Kandungan serat kasar hijauan yang diberi 15 dan 20 g FMA lebih rendah (P<0,05) dibandingkan tanpa FMA. Kandungan bahan ekstrak tanpa nitrogen hijauan yang diberi 15 dan 20 g FMA lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Nilai KCBK, KCBO, konsentrasi VFA, dan NH3 hijauan diberi 15 g FMA lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian adalah kandungan nutrisi dan kualitas kecernaan in vitro hijauan Indigofera zollingeriana ditanam di tanah pasca tambang batu bara dengan pupuk FMA dengan dosis 15 g menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dosis lainnya.

Download

Belum ada

Referensi

Abdullah, L. (2010). Herbage production and quality of shrub Indigofera treated by different concentration of foliar fertilizer. Media Peternakan, 33(3), 169.

Abdullah, L. & Suharlina. (2010). Herbage Yield and Quality of Two Vegetative Parts of Indigofera at Different Times of First Regrowth Defoliation. Media Peternakan, 33(1), 44.

Abqoriyah, Utomo, R., & Suwignyo, B. (2015). Produktivitas tanaman kaliandra (Calliandra calothyrsus) sebagai hijauan pakan pada umur pemotongan yang berbeda. Buletin Peternakan, 39(2), 103-108.

AOAC. (1995). Official methods of analysis of AOAC International, 16th edition. Volume 2. 1995. AOAC (Association of Official Analytical Chemists) International; Arlington; USA.

Barokah, Y., Ali, A., & Erwan, E. (2017). Nutrisi Silase Pelepah Kelapa Sawit Yang Ditambah Biomassa Indigofera (Indigofera zollingeriana). Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 20(2), 59-68.

Department of Dairy Science. (1966). General Laboratory Procedures. University of Wisconsin, Madison.

Hassen, A., Rethman, N. F. G., Van Niekerk, W. A., & Tjelele, T. J. (2007). Influence of season/year and species on chemical composition and in vitro digestibility of five Indigofera accessions. Animal feed science and technology, 136(3-4), 312-322.

Mertens D.R. (2007) Digestibility and intake. In: Barnes R.F., Nelson J.C., Moore K.J. and Collons M. (eds) Forages, The Science of Grassland Agriculture, Vol. II. Blackwell Publishing, Ames, Iowa, USA, pp. 487-508.

Pond, W. G., Church, D. B., Pond, K. R., & Schoknecht, P. A. (2004). Basic animal nutrition and feeding. John Wiley & Sons.

Pulungan, A. S. S. (2013). Infeksi fungi mikoriza arbuskula pada akar tanaman tebu (Saccharum officinarum L). Jurnal Biosains Unimed, 1(01), 43-46.

Reitz, L. L., Smith, W. H., & Plumlee, M. P. (1960). Simple, wet oxidation procedure for biological materials. Analytical Chemistry, 32(12), 1728-1728.

Sieverding, E., Friedrichsen, J., & Suden, W. (1991). Vesicular-arbuscular mycorrhiza management in tropical agrosystems. Sonderpublikation der GTZ (Germany).

Song, A. N. (2012). Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1), 28-34.

Suharlina, Abdullah, L., & Lubis, A. D. (2019). Kualitas Nutrisi Hijauan (Indigofera zollingerina) yang Diberi Pupuk Organik Cair Asal Limbah Industri Penyedap Masakan. Jurnal Pertanian Terpadu, 7(1), 28-37.

Suharlina, S., Astuti, D. A., Nahrowi, N., Jayanegara, A., & Abdullah, L. (2016). In vitro evaluation of concentrate feed containing Indigofera zollingeriana in goat. Journal of Indonesian Tropical Animal Agriculture, 41(4), 196-203.

Suharlina. (2012). Manfaat Indigofera sp. dalam bidang pertanian dan industri. Pastura, 2 (1): 30-33.

Suharti, S., Nasution, A.R., Aliyah, D.N., & Hidayah, N. (2015). Potensi minyak kanola dan flaxseed terproteksi sabun kalsium untuk mengoptimalkan fermentasi dan mikroba rumen sapi potong secara in vitro. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(1): 89-92.

Supriadi, Suharjo, M., Catur, P., Mulyadi. (2013). Dwifungsi leguminosa sebagai pakan dan rehabilitasi lahan pasca erupsi merapi. Prosiding Seminar nasional Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Malang 22 Mei 2013. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 764-769.

Tilley, J. M. A., & Terry, R. A. (1963). A two‐stage technique for the in vitro digestion of forage crops. Grass and forage science, 18(2), 104-111.

Diterbitkan sejak
18-06-2020
Rekomendasi Sitasi
Suharlina, S., & Sanusi, I. (2020). Kualitas Nutrisi Hijauan Indigofera zollingeriana Yang Diberi Pupuk Hayati Fungi Mikoriza Arbuskula. Jurnal Pertanian Terpadu, 8(1), 52-61. https://doi.org/10.36084/jpt.v8i1.219