Abnormalitas Morfologi Spermatozoa Ayam Nunukan Asal Ejakulat
Abstrak
Ayam nunukan merupakan plasma nutfah Indonesia yang berkembang di wilayah Kalimantan terutama bagian Utara dan Timur. Tingginya persentase abnormalitas morfologi spermatozoa akan menurunkan nilai fertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi abnormalitas bentuk dan akan dikembangkan bahan identifikasi abnormalitas melalui pengecatan menggunakan kombinasi eosin nigrosin. Sepuluh ekor ayam nunukan jantan diatas satu tahun dengan bobot 2-2,5 kg dikoleksi semennya dengan metode massage atau pengurutan bagian punggung (dorsal) ayam jantan. Pembuatan preparat ulas dilakukan dengan menggunakan larutan kombinasi eosin nigrosin. Persentase abnormalitas spermatozoa dihitung dan identifikasi bentuk abnormalitas diamati dengan menggunakan mikroskop. Persentase abnormalitas spermatozoa ayam nunukan sebesar 13,01±2,16%; abnormalitas umumnya didominasi pada bagian ekor 8,52±1,89%. Bentuk abnormalitas bagian kepala didominasi oleh kepala tanpa ekor, kepala melingkar, dan kepala membengkak. Bentuk abnormalitas bagian tengah didominasi oleh bagian tengah melipat, melingkar dan patah. Bentuk abnormalitas bagian ekor didominasi oleh bagian ekor melingkar, membengkok, dan patah. Penggunaan pengecatan eosin nigrosin efektif untuk pengamatan evaluasi morfologi spermatozoa ayam nunukan karena berdasar pada pengamatan mikroskopis menghasilkan kontras antara sel dan background yang baik.
Download
Referensi
Alkan, S., A. Baran, O.B. ozdas, & M. Evecen. (2002). Morfologi defects in turkey semen. J Vet Anim Sci. 26: 1087-1092.
Ardhani, F.(2014). Karakteristik Semen dan Spermatozoa ayam Nunukan. Penelitan Mandiri Faperta Universitas Mulawarman.
Arifiantini, R.I., T. Wresdiyati, & E.F. Retnani. (2006). Pengujian morfologi spermatozoa sapi bali (Bos Sondaicus) menggunakan pewarnaan “Williams”. J Indon Trop Anim Agric. 31(2):105-110.
Barth, A.D., & R.J. Oko. (1989). Abnormal Morphology of Bovine spermatozoa. Lowa (US): lowa state University Pr.
Gunarso, W. (1989). Mikroteknik. Bogor (ID): Pusat antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor.
Johari, S., Sutopo & A. Santi, (2009) frekuensi fenotipik sifat-sifat kualitatif ayam kedu dewasa (Fenotype Frequency of The Qualitative Traits at Adult Kedu Chicken). Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan Fakultas Peternakan . pp. 1-12.
Johson, L.A., K. F. Weitze., Fiser & W. M. C. Maxwell. (2000). Storage of Boar Semen. J. Anim. Sci. 62:143-172.
Morell, J.M., A. Johannisson, H. Strutz., A-M. Dalin & H. Rodriguez-Martinez. (2009) Colloidal centrifugation of stallion semen: changes in sperm motility, velocity and chromatin integrity during storage. Journal Equine Veterinary Science 29:24-32.
Mulyadi, P.M. (2007). Karakteristik Semen ayam Arab, Pelung dan Wareng Tangerang. Skripsi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Sartika, T., Sulandari, S., Zein, M. S. A., & Paryanti, S. (2006). Karakter fenotipe/genetic ekstemal ayam lokal Indonesia. Bahan Laporan Akhir Penelitian Kompetitif Riset Karakterisasi molekuler-LIPI
Sastrodiharjo, S., & H. Resnawati. (2003). Inseminasi Buatan ayam buras. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Supriatna, I. (2000). Inseminasi Buatan pada ayam. FKH-IPB. Bogor.
Toelihere, M. R. (1993). Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa, Bandung.
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.