Analisis Kesuburan Tambak di Bontang Kuala Kalimantan Timur
Abstrak
Tambak merupakan salah satu habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau di daerah pesisir. Kegiatan budidaya yang dilakukan mengalami masalah. Salah satu masalah yang dihadapi petambak di Bontang Kuala saat ini adalah penurunan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi kondisi tambak yang berhubungan dengan kesuburan tambak, yaitu secara fisik, kimia dan biologi, dan analisis kualitas tanah. Metode penelitian yaitu dengan menganisis kualitas air secara in situ dan exsitu. Parameter yang dianalisis secara in situ yaitu: suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas; sedangkan parameter yang dianalisis di laboratorium yaitu: TDS, NO3, NO2 dan NH4, pH tanah, bahan organik, N, P tanah, sedangkan untuk melihat keanekaragaman plankton dilakukan pengambilan sampel air untuk indentifikasi di laboratorium. Hasil analisis kualitas air dibandingkan dengan baku mutu lingkungan Prov.Kaltim No.339 Tahun 1988 (Baku mutu air laut untuk biota laut, budidaya perikanan). Kualitas air secara fisik dan kimia masih sesuai dengan standar untuk budidaya, bahan organik tanah tinggi sedangkan secara biologi keanekaragan plankton termasuk dalam kategori sedang.
Download
Referensi
Adhikari, S. (2003). Fertilization, Soil dan Water Quality Management in Small-Scale Ponds: Fertilization Requirementa and soil properties. Central Institute of Freshwater Quaculture, Kausalyagangga, Bulaneswar India. J.Aquaculture Asia, Vol. 7(4).
Avnimelech,Y., G. Ritvo, & M. Kochva. (2004). evaluating the active redox and organic fractions in pond bottom soils : EOM, eassily oxidized material. Aquaculture 233, 283-292
Basmi, J. (2000). Planktonologi : Plankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Boyd C.E. & J. Queiroze. (1999). Pond Soil Characteristics and Dynamics Of Soil Organik Matter and Nutrients. Annual Technical Report. Pond Dynamics/Aquaculture CRSP, Oregon State University, Corvallis, Oregon.
Boyd, C.E., Wood, C.W., & T. Thunjai. (2002). Pond Soil Characteristics and Dynamics Of Soil Organik Matter and Nutrients. In : K. McElwee, K.Lewis, M. Nidiffer, and P Buitrago (Edition), Ninetenth Annual Technical Report. Pond Dynamics/Aquaculture CRSP, Oregon State University, Corvallis, Oregon.
Effendi, H. (2000). Telaahan Kualitas Air. Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. IPB Bogor.
Hermanto. (2007). Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan Lingkungan. http://ikan mania.Wordpress.com.
Huet, H. B. N. (1970). Water Quality Criteria For Fish Life Bioiogical Problems In Water Pollution. Phs. Publ. No. 999-Wp-25. 160-167 pp.
Malone, R. F. & D. G. Burden. (1988). Design of Recilculating Blue Crab Shedding System. Louisiana Sea Grant College Program. Louisiana State University. Louisiana. 76 h.
Musa, M. (2004). Kondisi Kualitas Air Pada Budidaya Campuran Ikan Bandeng dan Udang di Tambak Garam Sumenep Madura. Jurnal Penelitian Perikanan Vol. 7(1).
Pagoray H., & Deni Udayana, (2018). Analisis Kualitas Plankton dan Benthos Tambak Bontang Kuala Kota Bontang Kalimantan Timur. Jurnal Pertanian Terpadu. , Vol. 6(1): 30 – 38.
Swingle, H.S. (1968). Standardization Of Chemical Analysis For Water And Pond Muds. F.A.O. Fish, Rep. 44(4):379 - 406.
Van Wyk, P. & J. Scarpa. (1999). Water Quality Requirements and Management. Chapter 8 In Farming Marine Shrimp in Recirculating Freshwater Systems. Prepared by Peter Van Wyk, Megan Davis-Hodgkins, Rolland Laramore, Kevan L. Main, Joe Mountain, John Scarpa. Florida Department of Agriculture and Consumers Services. Harbor Branch Oceanographic Institution.
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.