Aplikasi Senyawa Aktif Bakteri Endofit Potensial dan Pupuk Terhadap Penyakit Layu Daun, Busuk Buah Pada Tanaman Tomat
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi bakteri endofit potensial dan pupuk terhadap penyakit layu daun dan busuk buah oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Dua bakteri endofit terseleksi (HL.39B.86 dan HL. 39B.88) digunakan dalam penelitian ini untuk diaplikasikan pada tanaman tomat. Proses fermentasi dilakukan dalam 2 macam medium cair untuk mencari pola pertumbuhan yang maksimal. Percobaan dilakukan dalam 2 unit percobaan. Percobaan I.Menguji 10 isolat bakteri endofit terhadap serangan penyakit layu pada tanaman tomat dan cabe, percobaan II.Mengaplikasi senyawa aktif bakteri potensial terhadap penyakit layu dan busuk buah pada tanaman tomat Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa kedua bakteri tersebut menghasilkan senyawa aktif, dengan melihat noda (spot) pada kertas KLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit HL.39B.86 dan HL. 39B.88 mampu menahan dan memproteksi serangan penyakit layu dari bakteri P. Solanacearum pada tanaman tomat. Pemberian pupuk N dan K nyata meningkatkan bobot buah tomat, tetapi tidak nyata meningkatkan bobot biomas, tinggi tanaman, dan lebar kanopi tomat.
Download
Referensi
Andri, C. (2004). Kajian potensi Streptomyces sp. PS1-4 sebagai penghasil senyawa bioaktif pengendali bakteri patogen tanaman kedelai Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. (skripsi).
Bagchi, B., & Banerjee. D . (2013). Diversity of fungal endophytes in Bauhinia vahlii (a lianas) from different regions of Paschim Medinipur district of West Bengal . IJSET. 2:748–756.
Bezerra, J.D.P., Lopes, D.H.G., Santos, M.G.S., Svedese ,V.M., Paiva, L.M., Almeida-Cortez , J.S., Souza-Motta, C.M.( 2012). Riqueza de micro-organismos endofÃticos em espécies da famÃlia Cactaceae. Bol Soc Latin Carib Cact Suc.;9:19–23.
BPS. (2016). Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik.680 halaman.
Cacabuono, A.C., & Pomilio. A.B. (1997). Alkaloids from endophyte infected Festua argentina. J. Ethnopharmacol 57 :1-9.
Chandra, S. (2012). Endophytic fungi: novel sources of anticancer lead molecules. Appl Microbiol Biot. 95:47–59
Clay, K. (1986). Grass endophytes.p.190-201. In : Fokkema, N. and Van den Heuval, J., eds. Microbiology of the Phyllosphere. Cambridge University Press, cambridge, 392 pp.
Clay, K. (1988). Fungal endophytes of grasses, and a defensivevmutualism between plants and fungi. Ecology, 69:10-16.
Fabry, W., Okemo, P.O. & Ansorg., R. (1998). Antibacterial activity of East African medicinal plants. J. Ethnopharmacol. 60 :79-84.
Hadi,S., Suseno, R., & Sutakaria, Y. (1976). Patogen tanaman dalam tanah dan perkembangan penyakit. Dep. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fak. Pertanian IPB Bogor.197 halaman
Hilarino, M.P.A., Silveira, F.A.O., Oki, Y., Rodrigues, L.., Santos, J.C., Junior, A.C., Fernandes, G.W., Rosa, C.A. (2011). Distribution of the endophytic fungi community in leaves of Bauhinia brevipes (Fabaceae) . Acta Bot Bras.;25:815-821.
Hwang, J.S., You, Y.H., Bae, J.J.,.Khan, S.A, Kim, J.G., Choo, Y.S.( 2011). Effects of endophytic fungal secondary
metabolites on the growth and physiological response of Carex kobomugi . Ohwi J Coastal Res. 27:544-548.
Ifdal. (2003). Interaksi antara Streptomyces sp. dengan Bacillus subtilis, Xanthomonas Campestris pv glycine, Rhizobia dan Pseudomonas sp. [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 42 halaman (Skripsi)
Melliawati, R., Widyaningrum, D.N., Djohan, A.C., Sukiman, H. (2006). Pengkajian bakteri endofit penghasil senyawa bioaktif untuk proteksi tanaman. Journal of Biological Diversity. 7(3) : 221-224.
Melliawati, R., Ismawati, E., Octavina, F. (2007). Kapang Endofitik Potensial Sebagai Penghasil Anti Mikroba Patogen. Jurnal Berkala Ilmiah Biologi 6(1) :9-17.
Melliawati, R., & Wulandari, P. S. (2008). Kapang Endofit dari Taman Nasional Gunung Halimun sebagai penghambat pertumbuhan mikroba patogen Salmonella thypi dan Candida albicans. Berkala Penelitian Hayati 13(2) : 101-107.
Melliawati, R., & Harni. (2009). Senyawa antibakteri Escherichia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923 dari kapang endofit Taman Nasional Gunung Halimun. Jurnal Natur Indonesia. 12(1) : 21-27.
Meng, L., Sun, P., Tang, H., Li, L., Draeger, S., Schulz, B., Krohn, K., Hussain, H., Zhang W., Yi, Y. (2011). Endophytic fungus Penicillium chrysogenum , a new source of hypocrellins . Biochem Syst Ecol.;39:163-165.
Muthahanas, I. (2004). Potensi Streptomyces agens pengendali biologi Raltsonia solanacearum penyebab penyakit layu tanaman cabai. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.41 halaman (Tesis)
Papuangan, N. (2009). Aktivitas penghambatan senyawa antimikrob Streptomyces spp. terhadap mikrob patogen tular tanah secara in vitro dan in planta[tesis].Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. (Tesis)
Pinheiro, E.A.A., Carvalh, J.M. , Santos, D.C.P. , Feitosa, A.O. , Marinho, P.S.B. , Guilhon, G.M.S.P ., Souza, A.D.L., Silva, F.M.A.,. Marinho, A.M.R. (2013). Antibacterial activity of alkaloids produced by endophytic fungus Aspergillus sp. EJC08 isolated from medical plant Bauhinia guianensis . Nat Prod Res.;27:1633-1638.
Roth, L.F., & Riker, A.J. (1943). Influence of temperature moisture and soil reaction on Damping off of red pine seedling by Pythium and Rhizoctonia. Journal of Agriculture Research 67:273-293.
Rizzo, I., Varsavky, E., Haiduhososki, M., & Frade, H. 1997. Macrocyclic trichothecence in Barcharis coridifolia plants and endophytes and Barcharis artemisioides plants. Toxicon 35:753-757. (Jurnal 4 pengarang)
Siegel, M. R., Latch, G. C. M., & Johson, M. C. (1985). Acremonium fungal endophytes of tall fescue and perennial ryegrass : significance and control. Plants. Dis. 69:179-183.
Strobel, G. A., Hess, W. M., Ford, E. J., Sidhu, R. S., & Yang, X. (1996). Taxol from fungal endophytes and the issue of biodiversity. J. Industr. Microbiol. 17:417-423.
Semangun, H. (1971). Penyakit penyakit tanaman pertanian di Indonesia. Yayasan Pembina Fak. Pertanian UGM Yogyakarta. 250 halaman
Semangun, H. (1994). Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press. 450 halaman.
Siqueira, V.M., Souza-Motta, C., Braun, U. (2008). Corynespora subcylindrica sp. nov., a new hyphomycete species from Brazil and a discussion on the taxonomy of corynespora-like genera . Sydowia.;60:113-122.
Siqueira,V.M., Conti, R., Araújo J.M., Souza-Motta, C.M. ( 2011). Endophytic fungi from the medicinal plant Lippia sidoides Cham. and their antimicrobial activity . Symbiosis;53:89-95.
Souza ,A.Q.L.,. Souza, A.D.L., Astolfi-Filho, S., Pinheiro, M.L.B., Sarquis, M.I.M., Pereira, J.O. (2004). Antimicrobial activity of endophytic fungi isolated from amazonian toxic plants: Palicourea longiflora (aubl.) rich and Strychnos cogens bentham . Acta Amaz.;34:185-195.
Sun, J,Q., Guo, L.D., Zang, W., Ping, W.X., Chi, D.F. (2008). Diversity and ecological distribution of endophytic fungi associated with medicinal plants. Sci China Ser C. 51:751-759.
Sutakaria, J.(1964). Penyakit penyakit pada tanaman kedelai di Indonesia. Lembaran Kerja Rapat Kerja Kedelai Bogor.
Sutakaria, J. (1975). Proteksi tanaman khususnya untuk penyakit tanaman tumbuhan. Dept. Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan Fak. Pertanian IPB. Bogor
Suryaningsih, E., Chujoi, E., Kusmana. (1999). Identification of potato cultivars resistance to late blight through a Standard International Field Trial (SIFT) in Indonesia.In Potato Research in Indonesia. Research Result in a Series of Working Papers, 1999. Collaborative Research between The RIV and CIP. P. 37-44.
Teske, M.,& Trentini, A.M.M. (1995). Compêndio de Fitoterapia. Herbarium Lab. Botânico; Curitiba: 317 halaman.
Wang, Y., & Dai, C.C. (2011). Endophytes: a potential resource for biosynthesis, biotransformation, and biodegradation. Ann Microbiol.;61:207-215.
Wang, L.W., Xu, B.G., Wang, J.Y., Su, Z.Z., Lin, F.C., Zhang, C.L,. Kubicek, C.P. (2012). Bioactive metabolites from Phoma species, an endophytic fungus from the Chinese medicinal plant Arisaema erubescens. Appl Microbiol Biotechnol 93:1231-1239.
Widarto, H. T. (2008). Mendongkrak Kinerja Mikroorganisme Antagonis terhadap Patogen Tular Tanah. Direktorat Perlindungan Perkebunan. Jakarta.
Wijayani, A, & Widodo, W. (2005). Usaha meningkatkan kualitas beberapa varietas tomat dengan sistem budidaya hidroponik. Ilmu Pertanian 12(1):77-83
Yang, X., Strobel G., Stierle, A., Hess, W. M., Lee, J., & Clardy, J. (1994). A fungal endophyte-tree reletionship : Phoma sp. In Taxus wallachiana. Plants Sci.102:1-9.
Yusniawati, R,.D. (2009). Potensi Streptomyces spp. sebagai penghambat cendawan tular tanah Sclerotium rolfsii secara in vitro dan in planta pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum) Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. (skripsi).
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.