Identifikasi Moraceae di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur

  • Mufti Perwira Putra Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
  • Wandi Wandi Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur
Deskripsi, Eksplorasi, Genus ficus, Identifikasi, Moraceae, Observasi

Abstrak

Famili Moraceae secara umum memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai sumber makanan, bahan bangunan, bahan untuk peralatan dan obat-obatan. Secara ekologis Moraceae memiliki manfaat sebagai penghasil oksigen, pakan satwa, tempat tinggal satwa, konservasi tanah dan lain-lain. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis-jenis Moraceae yang ada di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan efektif yaitu dari bulan November 2017 sampai bulan April 2018. Kegiatan penelitian ini meliputi studi literatur, orientasi lapangan, pengambilan data, analisa dan pengolahan data. Metode yang digunakan adalah metode survei, observasi, koleksi langsung di lapangan dilanjutkan mengidentifikasi dari daun, batang, ranting dan buah disetiap jenis Moraceae. Analisis data dilakukan secara exploratif yaitu menjelajah kawasan penelitian untuk mencari jenis-jenis Moraceae yang ada dikawasan penelitian. Secara diskriptif, yaitu pengambilan data dilakukan dengan mendeskripsikan gambaran morfologinya atau menggambarkan sesuai ciri-ciri bagian-bagian tumbuhan tersebut dan identifikasi yaitu mencari nama, koleksinya berdasarkan tata nama yang ada sesuai dengan literatur-literatur. Berdasarkan hasil eksplorasi dan identifikasi yang dilakukan diperoleh 16 jenis tumbuhan anggota Moraceae, yaitu : Artocarpus elasticus, Artocarpus anisophyllus, Artocarpus nitidus, Ficus lowii, Ficus villosa, Ficus subtecta, Ficus apiocarpa, Ficus midotis, Ficus variegate, Ficus uncinata, Ficus schwarzii, Ficus crassiramea, Ficus consociate, Ficus qlandulifera, Ficus lepicarpa, Streblus macrophyllus. Tumbuhan yang paling banyak ditemukan adalah dari Genus ficus.

Download

Belum ada

Referensi

Afifuddin, Y., Marpaung, L., & Silitonga, Y. (2015). Eksplorasi Tumbuhan Beracun Di Cagar Alam Martelu Purba. Peronema Forestry Science Journal, 4(2), 92–102.

Arbain. (2014). Identifikasi Jenis – Jenis Introduksi Yang Berpotensi Menjadi Invasih Di Taman Botani Kutai Timur. Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur, Kutai Timur.

Berg, C., & Corner, E. J. H. (2005). Flora malesiana, Series I. Volume 17 part 2: Moraceae - Ficus. Leiden: National Herbarium of the Netherlands.

Berg, C., Corner, E. J. H., & Jarrett, F. (2006). Flora malesiana, Series I. Volume 17 part 1: Moraceae - genera other than Ficus. Leiden: Leiden: National Herbarium of the Netherlands.

Berg, C., & Culmsee, H. (2011). Ficus schwarzii redefined and two new species of Ficus ( Moraceae ) from Sulawesi ( Indonesia ) described. Blumea Journal of Plant Taxonomy and Plant Geography, 56(3), 265–269. https://doi.org/10.3767/000651911X617869

Damayanti, F., & Wardani, F. F. (2017). Shelf Life of Artocarpus lowii King ’ s Seeds And Its Viability. KnE Life Sciences, 2017(2015), 94–99. https://doi.org/10.18502/kls.v3i4.692

Fadli. (2010). Sistematika Dunia Tumbuhan. Balai Latihan Kehutanan Samarinda.

GBIF Secretariat. (2021). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset. Accessed via GBIF.Org on 20 Oktober 2021. https://doi.org/https://doi.org/10.15468/39omei

Hakim, A. (2009). Flavon Terprenilasi dari Kayu Batang Artocarpus scortechinii King (Moraceae) Aliefman. Indonesian Journal of Chemistry, 9(1), 146–150. https://doi.org/10.22146/ijc.21577

Indriyani, N., & Ihsan, F. (2015). Mengenal Nangka dan Kerabatnya. Padang: Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika.

Juhriah, Suhadiyah, S., Tambaru, E., & Masniawati, A. (2014). Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bahan Ajar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Loutfy, M. H. ., Karakish, E. A. . ., Khalifa, S., & Mira, E. (2005). Numerical Taxonomic Evaluation of Leaf Architecture of Some Species of Genus Ficus L . International Journal of Agriculture & Biology, 7(3), 352–357.

National Park. (2021a). Ficus consociata Blume. Retrieved from Https://Www.Nparks.Gov.Sg/Florafaunaweb/Flora/1/4/1402 on 20 Oktober 2021.

National Park. (2021b). Ficus villosa Blume. Retrieved from Https://Www.Nparks.Gov.Sg/Florafaunaweb/Flora/3/9/3997 on 20 Oktober 2021.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nur’aini, Syamsuardi, & Arbain, A. (2013). Tumbuhan Ficus L. (Moraceae) di hutan konservasi Prof. Soemitro Djojohadikusumo, PT. Tidar Kerinci Agung (TKA), Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.), 2(4), 235–241. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/jbioua.2.4.%25p.2013

Purwanto, A., & Andrasmara, D. (2019). Penggunaan Tanaman Asli Lokal Mentawa (Artocarpus Anisophyllus) untuk Konservasi Lahan Bekas Tambang Bauksit di Sejotang Kecamatan Sanggau Kalimantan Barat. Seminar Nasional Geografi Tahun 2019 (SNG UMS X), Tema: Pengembangan Wilayah Berkelanjutan Di Era Revolusi Industri 4.0, Solo 11 July 2019, 188–197. Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahmawati, A., & Dharmono. (2018). Keanekaragaman Spesies dari Genus Ficus di Hutan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 3(1), 214–217.

Randi, A. K. A. (2006). Potensi Kulit Kayu “Tekalong” (Artocarpus elasticus) Dalam Pembuatan Perabot sebagai. Laporan Projek Tahun Akhir Fakulti Seni Gunaan dan Kreatif. Universiti Malaysia Sarawak. Universiti Malaysia Sarawak, Malaysia.

Rindyastuti, R., Abywijaya, I. K., Rahadiantoro, A., Irawanto, R., Nurfadilah, S., Siahaan, F. A., … Ariyanti, E. E. (2018). Keanekaragaman Tumbuhan Pulau Sempu dan Ekosistemnya. Jakarta: LIPI Press.

Sahromi. (2020). Konservasi ex situ Famili Moraceae di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. In A. D. Setyawan, Sugiyarto, A. Pitoyo, A. Widiastuti, G. Windarsih, & Supatmi (Eds.), Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, Bogor 12 Oktober 2019 (Vol. 6, pp. 530–536). https://doi.org/10.13057/psnmbi/m060109

Shanahan, M., So, S., Compton, S. G., & Corlett, R. (2001). Fig-eating by Vertebrate Frugivores: A Global Review. Biological Reviews, 76(4), 529–572. https://doi.org/https://doi.org/10.1017/S1464793101005760

Simpson, M. (2019). Plant Systematics (Third Edit). Amsterdam: Elsevier-Academic Press.

Wibowo, A., Rafdinal, R., & Ifadatin, S. (2019). Pemanfaatan Buah Edibel Oleh Suku Dayak Bakati Di Hutan Tembawang Desa Tirta Kencana Kecamatan Bengkayang Kabupaten Bengkayang. Jurnal Protobiont, 8(3), 95–100. https://doi.org/10.26418/protobiont.v8i3.36864

Wong, K. C. (1995). Collection and Evaluation of Under-Utilized Tropical and Subtropical Fruit Tree Genetic Resources in Malaysia. JIRCAS International Symposium, (3), 27–38.

Zakaria. (2018). Potensi Senyawa metabolit Sekunder Kayu Batang Artocarpus integer (Thunb) Merr. (Moraceae) sebagai Antioksidan dan Antibakteri. Desertasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Zuhri, M. (2012). Strategi Penyerbukan Ficus. Warta Kebun Raya, 11(2), 33–39.
Diterbitkan sejak
20-06-2022
Rekomendasi Sitasi
Putra, M., & Wandi, W. (2022). Identifikasi Moraceae di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 10(1), 78-92. https://doi.org/10.36084/jpt.v10i1.353