Aplikasi Ragam Media Tanam pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Abstrak
Produktivitas lahan menjadi salah satu faktor penentu dalam peningkatan kapasitas produksi suatu komoditi. Lahan yang produktif adalah lahan yang mampu menyediakan kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Degradasi lahan yang telah terjadi maupun lahan marjinal memicu pola budidaya di pekarangan rumah khususnya untuk jenis tanaman obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam serta untuk mengetahui media tanam yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Penelitian ini dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan mulai dari bulan November 2020 sampai bulan Mei 2021 Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non factorial dengan 6 (enam) kali ulangan. Perlakuan media tanamnya yaitu M1 = Tanah, M2 = tanah + sekam perbandingan 1:2 (2,5 kg : 5 kg), M3 = tanah + sekam bakar perbandingan 1:2 (2,5 kg : 5 kg), M4 = tanah + serbuk gergaji perbandingan 1:2 (2,5 kg : 5 kg), M5 = tanah + serbuk gergaji bakar perbandingan 1:2 (2,5 kg : 5 kg). Hasil penelitian adalah Perlakuan media tanam sangat berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun umur 4 BST, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Perlakuan media tanam sekam bakar (M3) merupakan perlakuan yang terbaik, karena menghasilkan berat rimpang segar per rumpun yang terberat yaitu 108,50 gram.
Download
Referensi
Anisa, S. (2011). Pengaruh Komposisi Media Tumbuh Terhadap Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Andalas (Morus Macroura Miq.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas, Padang.
Gustia, H. (2013). Pengaruhpenambahan Sekam Bakar Pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). E-Journal Widya Kesehatan Dan Lingkungan, 1(1), 12–17.
Hadipoentyanti, E., & Syahid, S. F. (2001). Pertumbuhan dan Produksi Rimpang Temu Lawak di Polybag yang Benihnya Hasil Kultur In Vitro. Jurnal Biologi Indonesia, III(2), 118–125. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.14203/jbi.v3i2.3481
Hanafiah, K. A. (2012). Rancangan Percobaan (Teori dan Aplikasi). Raja Grafindo Persada.
Hartatik, W., Husnain, & Widowati, L. R. (2015). Peranan Pupuk Organik Dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(2), 107–120. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21082/jsdl.v9n2.2015.%25p
Karolina, A., Winata, I. N. A., & Oktavianawati, I. (2018). Pengaruh Fermentasi Oleh Effective Microorganis-4 (EM-4) Terhadap Kadar Kurkumin Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Berkala Sainstek, 6(2), 84–88. https://doi.org/10.19184/bst.v6i2.9229
Kartikasari, A., Nurazizah, & Nuhayati, E. (2018). Pertumbuhan Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxs) UB 2 Musim Kemarau Pada Berbagai Kombinasi Pupuk EGC (Enriched Granular Compost) dan N k. Jurnal Produksi Tanaman, 6(1), 146–153.
Kurnia, R. F., & Suminarti, N. E. (2020). Pengaruh Waktu Aplikasi dan Sumber Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum Rhizoma). Jurnal Produksi Tanaman, 8(1), 112–119.
Kusnadi, & Nugraha, P. P. (2018). Pertumbuhan Rimpang dan Kadar Kurkumin Temulawak Melalui Pemberian Kompos Daun Jati, Air Kelapa dan Limbah Cair Ampas Tahu. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 3(2), 73–82. https://doi.org/https://doi.org/10.24905/psej.v3i2.102
Kusuma, A. H., Izzati, M., & Saptiningsih, E. (2013). Pengaruh Penambahan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda terhadap Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L). Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 21(1), 1–9. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/baf.v21i1.6260
Langgeng, R. H., Tini, E. W., & Prakoso, B. (2019). Pertumbuhan Bibit Cabai pada Media Serbuk Gergaji Kayu Sengon dengan Perendaman Air. Agrotechnology Research Journal, 3(2), 97–102. https://doi.org/10.20961/agrotechresj.v3i2.34421
Manahan, S., Idwar, & Wardati. (2016). Pengaruh Pupuk NPK dan Kascing Terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Fase Main Nursery. JOM Faperta Vol., 3(2), 1–10.
Megawati, Sahiri, N., & Andrianton. (2016). Pengaruh Jenis Rimpang Dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Agrotekbis : E-Jurnal Ilmu Pertanian, 4(3), 244–251.
Muliawati, E. S. (2001). Kajian Tingkat Serapan Hara, Pertumbuhan dan Produksi Sambiloto (Androgaphis paniculata Ness.) pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Tingkat Pengairan. Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat Dan Aromatik. APINMAP. Bogor, 8-10 Agustus 2001, 8–10.
Nihayati, E. (2016). Peningkatan Produksi dan Kadar Kurkumin Temulawak. Universitas Brawijaya Press.
Putri, D. (2006). Pengaruh Jenis Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Caisin. Jurnal Agrobis, 1(1).
Setiawan, A. (2019). Buku Pintar Hidroponik. Laksana.
Susanti, D., & Larasati, O. G. D. (2018). Pengaruh Komposisi Media Tanam Pada Pembibitan Meniran (Phyllanthus niruri L.). Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian, 15(28), 1–9. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36626/jppp.v15i28.9
Yuliani, & Wahyuni, S. (2016). Pengaruh Komposisi Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleraceae var botrits L) Dataran Rendah. Jurnal AGROQUA, 12(2).
Yuliarti, N. (2007). Media Tanam dan Pupuk untuk Anthurium Daun. AgroMedia Pustaka.
Kebijakan Hak Cipta
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Pemegang hak cipta adalah penulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.