TY - JOUR AU - Rusmiyati Rusmiyati PY - 2018/06/13 Y2 - 2024/03/28 TI - Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur JF - Jurnal Pertanian Terpadu JA - Jpt. VL - 6 IS - 1 SE - Artikel DO - 10.36084/jpt..v6i1.143 UR - http://ojs.stiperkutim.ac.id/index.php/jpt/article/view/143 AB - Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah biaya, dan pendapatan usaha peternakan ayam ras pedaging di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur serta mencari R/C rasio dan strategi pengembangannya usaha ayam ras pedaging di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 5 peternak ayam broiler. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total produksi selama periode bulan  Mei 2017 adalah 51.336,25 kilogram dengan panen rata-rata 10267,25 kilogram. Bonus mortalitas 5% tidak dihitung dalam penerimaan karena peternak sulit untuk mengejar angka tersebut. Harga jual Rp.18.000, -/kg. Total penerimaan bulan Mei 2017 adalah Rp.924.052.500,- dengan rata-rata penerimaan Rp.184.810.500,-. Penerimaan yang lain adalah dari hasil pupuk kandang sebesar Rp. 12.550.000,-, sehingga total penerimaan menjadi Rp.936.602.500,-.Total biaya yang dikeluarkan dalam bisnis ayam broiler adalah sebesar Rp.848.813.312,- atau rata rata biaya 169.762.662,-, sehingga total pendapatan sebesar Rp.87.789.312,- dan rata-rata pendapatan peternak adalah sebesar Rp. 17.557.838,- .Nilai Cost Ratio (RCR) dari bisnis ayam broiler di Kecamatan Teluk Pandan adalah 1,101 yang artinya  bahwa setiap Rp 1,- uang yang digunakan dalam bisnis akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.1,101, - dan laba sebesar Rp.0,1011. Berdasarkan analisis SWOT, bahwa  strategi alternatif yang dapat diterapkan dalam pengembangan bisnis ayam broiler di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut: 1) Memanfaatkan kerjasama ketersediaan DOC dan pakan untuk mengembangkan usaha yang telah ada agar dapat memenuhi tingginya permintaan ayam ras pedaging; 2) Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan perusahaan peternakan dalam hal penentuan harga produk; 3) Meningkatkan kualitas produk dan menata kembali skala usaha untuk menghadapi persaingan dan menghindari penurunan daya beli; 4) Meningkatkan pola kemitraan dalam permodalan untuk memperbaiki sarana dan persiapan bahan baku produksi agar dapat bersaing. ER -